REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bangunan dengan tiang-tiang tinggi sudah berdiri tegak di kawasan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Gedung-gedung tersebut nantinya menjadi tempat penginapan para atlet Asian Games 2018 yang akan berlangsung di dua kota yakni Jakarta dan Palembang.
Direktur Jendral Penyediaan Perumahan Kementerian (PUPR), Syarif Burhanuddin ditemani kontrakor lainnya mengatakan bahwa pembangunan menara akan selesai sesuai masa kontrak perusahan dengan pemerintah berakhir. Bahkan dirinya menilai gedung ini segera memasuki babak akhir.
"Targetnya sesuai kontrak bahwa Agustus akan selesai, hanya saja akan ada penambahan lainnya hingga keseluruhan gedung selesai pada Oktober 2017," ucap Burhanuddin saat mengunjungi gedung Wisma Atlet, Rabu (19/7).
Syarif Burhanuddin mengungkapkan apabila pembangunan Wisma Atlet sudah mencapai 95 persen. Sisanya tinggal uji operasional dan pekerjaan akhir, seperti pengecatan pada bagian luar dan dalam gedung.
Pembangunan Wisma Atlet menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Pasalnya Wisma Atlet akan menjadi sarana pendukung pada penyelenggaraan Asian Games 2018. Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia ini.
Dari pantauan Republika di lokasi, menara D10 sudah terlihat rapih tak hanya kelengkapan kamar di tiga lantai dari 24 lantai pada menara itu sudah terisi tempat tidur, sofa, meja, dapur, kamar mandi, dan pendingin udara, hanya saja lift untuk akses penghuni masih dalam proses pekerjaan. "Semua kamar ini berukuran (tipe) 36 dengan kapastitas dua orang, model pun semuanya sama. Untuk tower D10 nantinya akan diperuntukan bagi atlet-atlet Asian Games 2018," sambungnya.
Menempati area seluas 10 hektare, Wisma Atlet Kemayoran mencakup 7.426 unit dengan total nilai kontrak pembangunan Rp 3,4 triliun. Di sini berdiri 15 gedung, sebanyak 10 gedung di antaranya dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sisanya dibangun oleh Perumnas.
Kawasan Blok C2 merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretariat Negara yang meliputi tiga menara sebanyak 1.932 unit. Sedangkan Blok D10 dibangun tujuh menara dengan total jumlah 5.494 unit di tanah seluas 7,9 hektar.
Di sisi lain, Syarif Burhanuddin menambahkan bahwa proses pembangunan di Jakabaring, Palembang berjalan sama seperti yang terjadi di Wisma Atlet Kemayoran. "Secara keseluruhan kondisi di sana (Jakabaring) sama seperti di sini, sudah mencapai finis. Hanya saja untuk fasilitas di sana perlu ada penambahan AC dan water heater."