REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan cabang olahraga (cabor) pencak silat sudah berada dalam tahap akhir. Sebanyak 26 atlet pun telah berangkat ke Shanghai, Cina untuk menjalankan uji coba sebelum tampil di SEA Games 2017 Kuala Lumpur pada Agustus mendatang.
Manajer Tim Pencak Silat, Edi Prabowo, menerangkan bahwa para atlet telah berangkat ke Cina untuk menjalankan serangkain latihan jelang perisapan SEA Games nanti. Adapun, pengembangan secara mental dan juga kecepatan dalam gerakan menjadi fokus utama bagi 26 atlet yang berangkat pemusatan latihan (TC) ke Cina. "Kita terus melakukan evaluasi dari setiap atlet, dan kemarin anak-anak sudah terbang ke Shanghai untuk menjalani TC selama 35 hari sebelum bertolak ke Kuala Lumpur," ucap Edi saat dihubungi Republika, Rabu (19/7).
Berkaca dari sejarah, tim pencak silat Indonesia merupakan cabang olahraga yang cukup disegani di Asia. Tak mau terlena dengan memorabilia yang ada, para pesilat Indonesia berguru ke Cina. "Kita memilih Cina karena telah merasakan manfaatnya saat berlatih di sana. Hal itu dibuktikan pada SEA Games 2007 di Thailand dan SEA Games 2011. Adapun fasilitas latihan cukup bagus dan dibantu pakar olahraga teruji," sambungnya.
Lebih lanjut, Edi menggambarkan bahwa peta persaingan di SEA Games 2017 kali ini sangat sulit terlebih tuan rumah Malaysia sangat berambisi menyapu bersih setiap nomor pada cabor-cabor olahraga. "Semua lawan di SEA Games punya kemampuan sama, hanya saja kami mewaspadai tuan rumah karena mereka diuntungkan dengan bertanding di hadapan pendukungnya sendiri. Saya berharap anak-anak nantinya bisa menghadapai setiap lawan-lawannya," ucap dia.
Catatan prestasi terbaik para pesilat Indonesia sebagai juara umum dengan meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan enam medali perunggu dalam Kejuaraan Silat Belgia Terbuka 2017 di Schoten, Belgia, pada 6-7 Mei lalu, menjadi motivasi untuk menuju SEA Games Malaysia. "Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto berharap bahwa para atlet dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara."