REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pelatih Madura United Mario Gomes de Oliviera takjub dengan ketatnya persaingan di Liga 1 terutama di papan atas klasemen dalam 16 pekan awal. Gomes menyebut persaingan menuju gelar juara sulit diprediksi karena selisih angka tim-tim papan atas sangat tipis.
Gomes sudah menjadi pelatih klub di Indonesia sejak 2008. Ia berani mengatakan musim inilah Liga Indonesia berlangsung ketat. "Sejak saya berada di Indonesia, tahun ini adalah persaingan posisi klasemen yang paling ketat. //Gap// poin antartim sangat tipis-tipis. Kehilangan poin akan langsung terlempar jauh ke peringkat bawahnya," kata Gomes, dikutip dari laman resmi MU, Senin (24/7).
Laskar Sape Kerrab sempat beberapa kali bercokol di posisi puncak klasemen. Terakhir, Odemwingie dan kawan-kawan nagkring di peringkat teratas pada pekan ke 15.
Di pekan ke 16, mereka terlempar ke peringmat tiga dengan nilai 29. Penyebabnya karena ditahan imbang 2-2 oleh Barito Putera. Tim yang sekarang menyodok ke atas yakni Persipura Jayapura.
Kemenangan dari PS TNI membawa Boaz Solossa dan kawan-kawan pertama kalinya pada musim ini merajai tabel klasemen. Peringkat dua dipegang oleh Bhayangkara FC. Sementara PSM Makassar yang tangguh sejak awal musim kini malah melorot ke posisi lima.
Sadar dengan kompetisi yang begitu ketat, Gomes ingin anak-anak asuhnya waspada. Ia bertekad akan mempersiapkan laga dengan lebih baik dari biasanya. Sebab jika gagal meraih angka penuh maka posisi mereka langsung terancam keluar dari empat besar.
"Kami harus mempersiapkan dengan baik untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Posisi klasemen saat ini jika dihitung matematis sangat rumit. Seleksi pemain untuk persiapan putaran kedua harus kami percepat, ujar Gomes.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
