REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Presiden Madura United Achsanul Qosasi menyebut kompetisi Liga 1 tergolong kepada kompetisi yang ekstrem. Achsanul melihat ada banyak hal-hal tak lazim di Liga 1 yang tidak pernah ditemukan di liga-liga negara lain. "Jadwal padat, peraturan berubah-ubah, wasit ringan kartu, jadwal broadcast tak adil, fans dan pemain mudah emosi, inilah kompetisi sepak bila paling ekstrem di dunia," kata Achsanul, dikutip dari laman resmi MU, Selasa (25/7).
Hal yang paling disayangkan politikus Partai Demokrat itu adalah jadwal kompetisi yang sangat padat. Beberapa pekan lalu, klub Liga 1 diwajibkan bertanding dalam waktu tiga hari sekali. Sementara jarak tempuh dari satu kota ke kota lain ada yang jauh dan memakan waktu sehari di perjalanan.
Otomatis banyak tim termasuk Laskar Sape Kerrab yang mengalami pemangkasan jadwal latihan. Kondisi pemain juga ada yang mengalami penurunan lantaran minim latihan dan lelah di perjalanan. Karena faktor kelelahan ini juga kata Achsanul mudah memicu pemain cepat marah ketika ada gesekan dengan pemain lain di lapangan. "Emosi meninggi karena dipicu kelelahan," ujar Achsanul.
MU masih berada di jalur persaingan gelar juara Liga 1. Peter Odemwingie dan kawan-kawan duduk di posisi tiga dengan nilai 29. MU hanya kalah satu angka dari Persipura Jayapura dab Bhayangkara FC yang berbagi tempat di peringkat teratas Liga 1. Lawan tanding MU untuk pekan ke-17 atau matchday terakhir putaran pertama Liga 1 adalah menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bangkalan pada Sabtu (29/7).