Selasa 25 Jul 2017 20:21 WIB

Ini Masukan DPR Terkait Anggaran Asian Games 2018

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua dari kiri) berbincang dengan Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya dan Anggota Komisi X DPR Utut Adianto, Selasa (25/7). Komisi X mengunjungi kantor Inasgoc untuk mendiskusikan persiapan Asian Games 2018.
Foto: Istimewa
Ketua Inasgoc Erick Thohir (kedua dari kiri) berbincang dengan Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya dan Anggota Komisi X DPR Utut Adianto, Selasa (25/7). Komisi X mengunjungi kantor Inasgoc untuk mendiskusikan persiapan Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya meminta Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) dapat bekerja dengan profesional. Pemerintah sudah memberikan diskresi kepada Inasgoc lewat Inpers Nomor 48/2017 tentang Penyelenggaraan Asian Games dalam penggunaaan anggaran negara. 

Ia mengatakan Inasgoc harus dapat menggunakan anggaran dengan akuntabel dan efisien karena menggunakan anggaran yang cukup besar. "Baik di RAPBN tahun ini maupun tahun depan," ujar Riefky ketika menyambangi Kantor Inasgoc, Selasa (25/7). 

Riefky mengatakan selain mengingatkan akuntabilitas dan efesiensi anggaran kedatangan Komisi X ke kantor Inasgoc, Komisi X juga ingin melihat lebih dalam apa saja yang bisa menjadi referensi Komisi X untuk merevisi Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 mengenai Sistem Keolahragaan Nasional. "Tetapi intinya adalah kami berharap Inasgoc ini benar-benar bisa menjaga akuntabilitas keuangannya dan efensiensi," kata Reifky.

Pada kesempatan itu, Komisi X juga mengkritik jumlah kepanitian Inasgoc yang mencapai 400 orang. Padahal, Ketua Pengarah Inasgoc Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin jumlah panitia tidak lebih dari 200. 

Riefky menerangkan ini menjadi catatan Komisi X, terutama karena banyak kendala dalam persiapan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Kendala terkait dengan gaji atlet dan peralatan. 

"Jika dikumpulkan gaji mereka per bulan di kali sekian bulan sementara atlet kita masih seperti ini nah ini kami harapkan panitia Inasgoc bekerja dengan profesional benar-benar proses penggunaan anggarannya itu akuntablitas sesuai dari perundangan," kata dia. 

Sebelumnya, Ketua Inasgoc Erick Thohir mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (24/7) pagi WIB. Bos Mahaka Group ini datang bersama Wakil Ketua Inasgoc Letjen (purn) Sjafrie Sjamsoeddin untuk melaksanakan audiensi dengan para pimpinan KPK.

Audiensi tersebut dilakukan demi menjaga transparansi terkait pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang yang dilaksanakan di Indonesia. Erick ingin agar KPK ikut memonitor kinerja dari struktur yang dipimpinnya.

Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengapresiasi langkah Erick meminta pendampingan. KPK pun akan membantu Inasgoc untuk menyukseskan Asian Games 2018. 

Mantan Auditor BPKP ini menjelaskan, nantinya KPK memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan. Ia mengatakan, KPK akan mendatangi kantor Inasgoc untuk menjelaskan setiap hal yang perlu diketahui dalam upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.

Ada dua hal, menurut dia, yang akan jadi fokus perhatian KPK. Pertama, soal anggota Inasgoc yang merupakan gabungan pegawai negeri dan swasta. Di sini, KPK akan memagari agar para pegawai Inasgoc tidak terlibat gratifikasi. 

Kedua adalah terkait regulasi. Pahala memastikan KPK akan membantu Inasgoc agar tidak melabrak aturan sehingga tak ada pelanggaran hukum di sana. "Kami pasti dukung, karena keberhasilan INASGOC juga kan soal reputasi bangsa kita mengadakan pesta olahraga internasional," kata Pahala. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement