Jumat 28 Jul 2017 11:12 WIB

Ini Cara Emil Bantu Ungkap Kasus Bobotoh

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Ungkapan belasungkawa atas meninggalnya seorang bobotoh, Ricko Andrean (22 tahun), saat terjadi keributan, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ungkapan belasungkawa atas meninggalnya seorang bobotoh, Ricko Andrean (22 tahun), saat terjadi keributan, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku ikut membantu penyelidikan yang dilakukan Polrestabes atas meninggalnya suporter Persib Bandung Ricko Andrean (22 tahun) karena dikeroyok oknum bobotoh. Ridwan Kamil mengatakan, Ia telah menyerahkan sejumlah gambar pengeroyokan yang diduga dilakukan pelaku terhadap Ricko kepada pihak kepolisian.

Menurut dia, gambar pengeroyokan itu didapat dari media sosial. "Saya sudah kirimkan ke polisi, postingan-postingan pengeroyokan yang diduga dilakukan kepada Ricko. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menghadiri acara Jurnalisme Kebinekaan Bandung di Ruang Serba Guna, Jumat(28/7).

Emil mengatakan, tindakan orang-orang yang mengakibatkan Ricko tewas ini sudah masuk dalam tindak kriminal. Ia berharap, kejadian yang menimpa Ricko akan menjadi kejadian terakhir dan membawa perubahan kepada bobotoh dan Jakmania.

"Kejadian ini harus menjadi pelajaran. Kita berharap, bobotoh dan Jakmania bisa berdamai," katanya.

Peristiwa yang menewaskan suporter Persib tersebut juga membuat Emil prihatin. Emil atas nama Pemerintah Kota Bandung turut berduka cita dan menyesalkan tidakan tersebut. "Kejadian Ini sudah masuk kriminalitas," kata dia. 

Terkait antisipasi, Emil mengatakan, persoalan antara Bobotoh dan Jakmania ini harus dilakukan secara multidemensi. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri. "Ini mah culture. Dalam culture, perintah yang dilakukan pemerintah secara formal tidak akan bisa nyambung ke bawahnya. Jadi, untuk menyelesaikan ini diperlukan keterlibatan semua pihak," kata dia. 

Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo berjanji segera menemukan pelaku pengeroyokan terhadap Ricko Andrean hingga meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama lima hari di Rumah Santo Yusuf, Kamis(27/7). Hendro mengatakan, Satreskrim Polrestabes Bandung seger bergerak cepat untuk menuntaskan penyelidikan kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum bobotoh terhadap Rico saat laga Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung, Sabtu (22/7).

"Saya Kapolrestabes Bandung dan jajaran turut berduka cita atas meninggalnya salah satu bobotoh, almarhum Ricko Andrean," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement