REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan mengundang seluruh pimpinan suporter klub-klub sepak bola di Indonesia. Ia berharap tidak terulang lagi insiden yang menewaskan pendukung Persib Bandung, Ricko Andraan Maulana.
"Langkah konkret kami, yaitu mengundang seluruh pimpinan suporter klub sepak bola Tanah Air untuk melakukan kesepakatan damai nasional suporter Indonesia," kata Menpora dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/7).
Menpora mengatakan deklarasi damai itu direncanakan berlangsung pada awal Agustus, baik untuk klub-klub di Liga 1 maupun Liga 2.
"Kami berharap pekan depan rencana itu terealisasi. Kami akan mengundang semua pimpinan klub di Kemenpora," katanya.
Menpora berharap masyarakat pecinta sepak bola nasional punya sistem jangka panjang terkait konsekuensi jika terjadi kwrusuhan antarsuporter sepak bola di Indonesia.
"Pemerintah dan masyarakat sepak bola harus terus berusaha. Apakah harus ada tindakan tegas dari Komisi Disiplin? Itu harus diikat bersama dengan komitmen bersama," ujarnya.
Menpora berharap Ricko menjadi korban yang terakhir dari kerusuhan antara suporter klub sepak bola di Indonesia.
Ia berharap, para suporter klub sepak bola menjaga agar tidak ada korban berikutnya.
"Kita harus memakai akal sehat agar sepak bola justru menjadi perekat persatuan bangsa," kata Menpora.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyiapkan divisi khusus yang bertugas melakukan pendekatan terhadap suporter dan komunitas sepak bola.
Dikutip dari laman resminya, Jakarta, Kamis, langkah itu diambil PSSI sebagai langkah untuk menyikapi masih terjadinya kekerasan antar-suporter di Indonesia.
"PSSI mengetahui bahwa perhatian terhadap fans di Indonesia perlu mendapatkan porsi khusus. Divisi khusus area fans dan 'community engagement' ini secara langsung akan bertindak untuk mengatasi hal-hal dan kejadian sekitar fans dan pendukung sepak bola Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.