REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung boleh dikatakan sebagai tim langganan untuk membayar denda kepada Komisi Disiplin PSSI. Total selama setengah musim perjalanan Liga 1, manajemen Maung Bandung sudah membayarkan denda sebesar Rp 611 juta kepada Komdis akibat berbagai ulang oknum bobotoh.
Ada yang disebabkan menyalakan suar atau flare, melempar botol minuman ke lapangan, membunyikan petasan, suporter masuk lapangan pertandingan hingga serangan bobotoh terhadap pemain dan ofisial tim lawan.
Denda pertama didapatkan Persib karena laga perdana kick off Liga 1 melawan Arema FC pada April lalu. Ketika itu, oknum bobotoh menyalakan suar. Denda pertama didapatkan Persib sebesar Rp 20 juta.
Kedua saat Persib memainkan laga kandang kedua menjamu Sriwijaya FC. Laga ini dimenangkan Persib dengan skor meyakinkan 2-0. Tapi bobotoh tetap saja meluapkan emosi dengan menyalakan suar.
Ketika itu, bobotoh kecewa karena tak puas dengan penampilan Persib walau menang. Denda kedua, Persib wajib membayar sebanyak Rp 10 juta.
Bobotoh berulah lagi ketika Persib menjamu Persipura Jayapura. Ketika itu, ada lagi flare yang menyala di tribun. Plus, ada petasan yang meledak. PSSI memberlakukan hukuman dua kali lupat jika ada pelanggaran sama terulang. Denda ketiga mulai lebih besar Rp 30 juta.
Denda lebih besar ladi diberlakukan Komdis ketika bobotoh beraksi di Stadion Patriot, Bekasi. Ada sejumlah bobotoh memaksa masuk ke lapangan pertandingan saat Persib melawan Bhayangkara FC. Bobotoh emosi karena Persib kalah 2-0.
Selain masuk lapangan, ada juga penggemar Persib yang melemparkan botol minuman ke lapangan. Buntutnya, Persib didenda lagi Rp 45 juta, plus larangan kepada bobotoh menonton Persib tanpa atribut sebanyak tiga laga.
Efek jera juga masih belum terasa. Perilaku buruk sebagian suporter Persib terus berulang ketika Maung Bandung melawan PSM Makassar di GBLA. Botol dan suar kembali jadi penyebab denda. Kali ini, PSSI menjatuhkan denda Rp 101 juta.
Sepekan setelahnya, terjadi lagi di Madura. Walau di kandang lawan, bobotoh menyalakan suar dan petasan di Stadion Gelora Ratu Palemingan, Pamekasan ketika Persib kalah 3-1 oleh tuan rumah Madura United. Komdis naikkan lagi denda menjadi Rp 110 juta.
Tak berhenti di situ, Persib merogoh kocek lagi senilai Rp 120 juta karena kejadian suar dan pelemparan botol saat lawan Persela. Terbaru, kejadian hujan botol dan melemparkan suar ke lapangan saat duel klasik, Persib vs Persija di GBLA, dua pekan lalu.
Laga big match ini membuat Persib kena denda Rp 30 juta. Selain hujan botol dan suara, ada juga tertangkap kamera penyerangan dari oknum bobotoh terhadap ofisial tim lawan.
Pada laga itu juga ada kejadian salah satu suporter meninggal karena dikeroyok anggota suporter lainnya. Dengan demikian, total Persib sudah kena denda total Rp 611 juta untuk putaran pertama Liga 1.
Manajemen Persib berharap agar bobotoh benar-benar jera dengan begitu banyaknya denda yang dialami manajemen. Pada putaran kedua Persib berharap bobotoh dapat berubah dan lebih tertib menyaksikan pertandingan.
"Denda besar dan lebih berat bukan tidak mungkin didapatkan Persib kalau masih terulang pelanggaran yang sama pada laga mendatang," tulis manajemen Persib, dikutip dari laman resmi Pangeran Biru, Selasa (1/8).
Di putaran kedua nanti, Persib kembali memohon peran serta Bobotoh untuk saling menjaga dan mengingatkan kepada sesama rekannya. "Untuk tidak melakukan pelanggaran seperti yang sudah tersebut di atas," imbau Persib.