REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menegaskan larangan suporter sepak bola Persib Bandung, Bobotoh berada di dalam stadion selama lima kali laga klub sepak bola itu. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua PSSI, Djoko Driyono. "Komisi disiplin telah memutuskan larangan Bobotoh masuk stadion, tapi bukan pertandingan tanpa penonton. Tantangan besar bagi operator liga dan klub bagaimana mendefinisikan Bobotoh," kata Djoko selepas acara 'Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia' di Wisma Kemenpora Jakarta, Kamis (3/8).
Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman pelarangan suporter Persib Bandung selama lima kali pertandingan menyusul pelemparan dan pemukulan terhadap pemain Persija Jakarta oleh penonton dan suporter Persib dalam laga Liga 1 pada 22 Juli lalu. Djoko mengatakan, hukuman itu merupakan terobosan PSSI untuk mengedukasi para suporter klub sepak bola di Indonesia yang telah melanggar aturan pertandingan liga sepak bola nasional. "Kami harus punya terobosan agar edukasi dapat dirasakan langsung tanpa suporter merasa digurui. Ekspresi suporter adalah ekspresi individu-individu yang bebas baik di dalam maupun di luar stadion. Tentunya itu harta karun kita," kata Djoko.
Djoko mengakui konflik antarsuporter sepak bola nasional tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggelar diskusi. "Fondasi ketertiban dalam pertandingan adalah keamanan, infrastruktur, regulasi dan penegakan disiplin, dan tentu ujungnya kebiasaan dari masing-masing suporter," ujar Djoko. Acara 'Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia' yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga, menurut Djoko, perlu dilanjutkan dengan kegiatan inisiatif lain seperti pemantauan diskusi antarsuporter di media jejaring sosial internet.
Acara 'Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia' itu juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, dan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria. Pertemuan itu merumuskan kalimat kesepakatan damai antarsuporter yaitu "Kami sebagai bagian dari suporter klub sepak bola Indonesia sepakat untuk tetap menunjukkan loyalitas pada klub masing-masing dan menghormati pertandingan dengan tidak menunjukkan sikap permusuhan pada kelompok suporter yang lain dan masyarakat pada umumnya."