REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persiba Balikpapan, Milomir Seslija memilih mengundurkan diri dari kursi kepelatihannya. Namun, penolakan manajemen kesebelasan atas pegundurun dirinya itu, membuat pelatih dari Bosnia Herzegovina tersebut, memilih kabur.
Milo, begitu nama panggilan pelatih 53 tahun tersebut, dinilai klub telah melanggar klausul kontrak. Akibatnya, manajemen Beruang Madu mengadukan aksi kabur Milo, ke kepolisian di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Dia (Milo) sudah tidak ada di Balikpapan. Kami akan melaporkan masalah ini ke kantor Imigrasi dan kepolisian," kata Sekertaris Persiba, Irfan Taufik saat dihubungi dari Jakarta, pada Kamis (10/8). Bukan cuma akan melaporkan Milo kepada aparat hukum, aduan klub, juga akan ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Irfan menerangkan, Milo, sejak awal pekan lalu, memang sudah menyiratkan untuk mundur. Tetapi, permintaan tersebut, disampaikan dengan cara lisan. Menanggapi keputusan Milo, pada Selasa (8/8), manajemen klub, memintanya hadir dalam rapat manajemen kesebelasan menjelaskan keputusannya itu.
Akan tetapi, Irfan mengatakan, pada pertemuan tersebut, Milo tak datang. Pada Rabu (9/8), Milo resmi mengirimkan surat pengunduran diri. Dalam surat tersebut, Milo mundur dengan alasan, tak mampu mencapai target membawa Persiba lepas dari zona degradasi.
"Rabu malam, kita (manajemen klub) kembali memintanya datang untuk membahas. Tapi, dia tidak hadir lagi. Kami cek ke rumahnya, dia sudah tidak ada," ujar Irfan. Irfan menjelaskan, lantaran sudah ada surat resmi, pembahasan tentang masa depan Milo, pada Rabu (9/8), tetap dibahas.
Dalam keputusan rapat manajemen, Irfan mengungkapkan, ada dua keputusan penting. Pertama tentang penolakan klub atas pengunduran diri Milo. "Alasan pengunduran dirinya tidak dapat kami terima. Kami menolak pengunduran dirinya," kata dia.
Irfan menyampaikan, manajemen klub, memang memberikan target kepada Milo, agar mampu membawa Persiba, bisa keluar dari zona degradasi. Saat ini, kesebelasan Beruang Madu itu, memang berada di jurang tersisih dari kasta utama, dengan menempati peringkat ke-17 klasemen sementara Liga 1 2017.
Sampai pekan ke-19 kompetisi sepak bola nasional, kesebelasan itu, baru punya nilai 10 angka. Hasil dari dua kali kemenangan, empat kali imbang, dan 12 kali kalah. Persiba, pun menjadi bulan-bulanan bagi klub lainnya, dengan mengalami kebobolan sebanyak 30 gol, terbanyak, setelah Persegres Gresik United, yang kini berada di peringkat dasar klasemen.
Aksi hengkang Milo dari Persiba, bukanlah kabar baru. Menjelang pembukaan putaran kedua Liga 1, awal Agustus lalu, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengklaim diri, klubnya sudah ikat kontrak Milo sebagai pelatih pengganti Djajang Nurdjaman yang mengundurkan diri pertengahan Juli lalu.
Akan tetapi, Milo membantah klaim sepihak manajemen Maung Bandung tersebut. Saat dicegat wartawan di acara sinkronisasi Liga 1 dan timnas Garuda Indonesia, bersama PSSI, Rabu (2/8) Milo mengatakan, dirinya menghormati kontrak semusim dengan Persiba.
"Saya memiliki kontrak profesional dengan Persiba. Kalau ada klub yang menginginkan saya melatih saat ini, harus dengan cara profesional juga," kata Milo, saat itu. Kata dia, bukan cuma Persib yang mengklaim mendapatkan kontrak kepelatihannya, Sriwijaya FC, kata dia juga mengklaim serupa.
"Bahkan, jika Real Sociedad menawarkan saya pekerjaan, mereka harus meminta izin dari klub tempat saya saat ini (Persiba)," ujar Milo. Kata dia ketika itu, dirinya tak akan hengkang dari Persiba, tanpa ada persetujuan dari kesebelasan tersebut. "Dan sekali lagi saya katakan, saya masih pelatih Persiba," sambung Milo.