REPUBLIKA.CO.ID, PINRANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melakukan kick-off pembukaan Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 di Stadion Bau Massepe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (24/8) sore WITA. LSN tahun ini akan diikuti 34 region se-Indonesia dengan jumlah 1.024 Pondok Pesantren (Ponpes) dari seluruh Nusantara.
Dengan mengangkat tema "Dari Pesantren untuk NKRI", LSN selain menjadi ajang kompetisi bagi santri-santri, juga merupakan wahana pencarian bibit dan talenta sepak bola di kalangan santri. Salah satu ciri khas liga ini adalah karakter santri ditransfer ke dalam kompetisi bola, yang dengan ajang ini diharapkan menjadi sumber pesepak bola andal Indonesia.
"Hormat saya untuk para santri dan seluruh rakyat Pinrang, semoga kedepan semakin banyak lahir pesepakbola andal yang memperkuat timnas kita. Selamat bertanding, jaga sportivitas," kata Imam di lokasi, Kamis, (24/8).
Dipilihnya Pinrang sebagai tempat dimulainya LSN karena letaknya yang strategis. Pinrang terletak di tengah dua provinsi, yakni Sulsel dan Sulawesi Barat (Sulbar) yang merupakan Region Zona Sulawesi 2.
Kick-off LSN 2017 ditandai dengan tendangan pertama sekaligus gocekan Menpora yang menggiring bola hingga masuk ke gawang. Kesebelasan yang mendapat kehormatan mengawali bergulirnya LSN 2017 adalah Ponpes Manahilil Ulum DDI Kaballangan B dan Ponpes At Taqwa Jampue Pinrang. "Kita buktikan, Santri juga bisa berprestasi di bidang sepak bola. Semoga akan ada pemain timnas Indonesia dari kalangan santri," kata dia.
LSN memasuki tahun ketiga sejak pertama kali digulirkan 2015 silam. Imam sangat yakin gelaran LSN akan sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara. "Kami melihat LSN sebagai program yang berpotensi besar untuk mencetak bibit unggul pesepakbola profesional Indonesia. Di gelaran 2015 dan 2016 misalnya, LSN menghasilkan 3 pemain yang sempat dipanggil oleh pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi timnas U-19," kata Imam.