REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Penyerang Spanyol Alvaro Morata menggambarkan kiper Italia Gianluigi Buffon sebagai alien. Morata akan menghadapi mantan rekan setimnya di Juventus ketika Spanyol menjamu Italia pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G di Stadion Bernabeu, Madrid, Ahad (3/9) dini hari WIB.
"Buffon? Dia Alien. Menurut saya, dia dan Casillas adalah dua kiper terbaik sepanjang sejarah. Sulit untuk melihat ada dua pemain seperti itu lagi,” kata Morata kepada El Pais, dilansir dari Football Espana, Sabtu (2/9).
Morata menyatakan Buffon dan Casillas mungkin sudah tidak lagi memiliki ketangguhan atau kelincahan seperti ketika keduanya masih berusia muda. Namun, kedua kiper itu tetap sangat mengesankan ketika berhadapan dengan penyerang tim lawan.
"Buffon mengantisipasi segalanya. Setelah lebih dari 20 tahun sebagai pemain profesional, dia tahu persis pikiran dan pergerakan striker,” ujar pemain Chelsea ini.
Dia juga melayangkan pujian kepada mantan rekan setimnya yang lain di Juventus. Dia mencontohkan Leonardo Bonucci merupakan pemain yang luar biasa ketika menguasai bola. Bek AC Milan itu punya kemampuan mengorgansiasikan pertandingan dari lini belakang. “Dia juga bisa menjadi gelandang dan melakukan kinerjanya dengan baik,” ujar dia.
Sementara Andrea Barzagli memiliki langkah, kekuatan dan posisi yang luar biasa. Namun, menurut Morata, pemain belakang Italia yang membuatnya kesulitan ketika menghadapi Italia yakni Giorgio Chiellini. “Siapa yang membuat saya paling kesulitan? Chiellini,” kata Morata.
Menurut dia, menghadapi Chiellini seperti ditempatkan di sebuah kandang dengan seekor gorilla dan pemain depan harus mengambil makanannya. “Saya rasa saya beberapa kali mencetak gol ketika menghadapinya. Tapi, sangat sulit memenangkan duel dengan Chiellini kalau duel itu berlangsung satu lawan satu di kotak pinalti atau dia menempel ketat,” kata dia.
Kendati demikian, Morata menyebutkan, kehilangan Chiellini yang sedang cedera tidak bakal mengurangi kekuatan Italia. “Italia adalah Italia. Jika Anda menghadapi satu lawan satu dengan mereka maka tidak jelas siapa pemain bertahan, siapa penyerang. Mereka bertahan seperti bertahan sudah ada dalam darah mereka. Mereka juga sangat kompetitif, dan saya sangat suka menonton mereka bermain,” kata dia.
Tidak hanya melayangkan pujian kepada lini belakang, Morata juga memuji lini depan Azzurri yang punya kualitas luar biasa ketika melakukan serangan. Namun, dia mengatakan, jika Spanyol melakukan persiapan dengan baik maka kualitas serangannya akan lebih berbahaya daripada Italia.
“Mereka tidak terbiasa bertahan dengan banyak operan. Mereka tahu bagaimana bertahan dengan lebih baik, semua pemain sangat rapat, khususnya menghadapi umpan jauh dan silang,” kata dia.
Dia pun menyatakan Spanyol punya pemain kunci itu menghadapi permainan seperti itu. Isco, Dacid Silva, Andres Iniesta dan Koke merupakan pemain kunci untuk menghadapi tim yang bertahan dengan baik.
Italia dan Spanyol tergabung di Grup G. Keduanya mengoleksi nilai sama yakni 16 poin, namun Spanyol memuncaki klasemen karena unggul pada selisih gol. Pada pertemuan pertama tahun lalu di Stadion Turin, Italia, kedua tim bermain imbang 1-1.