REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Belgia menampilkan sebuah karakter dan membuktikan bahwa mereka sedang membangun sebuah tim pemenang. Demikian diungkapkan pelatih Roberto Martinez setelah Red Devils menjadi negara pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 Rusia dari zona Eropa.
Kemenangan 2-1 atas Yunani pada Senin (4/9) dini hari WIB memastikan posisi teratas di Grup H untuk Belgia dan penampilan final Piala Dunia keduanya secara berturut-turut. Pada 2014 di Brasil, Eden Hazard dkk terhenti di perempat final.
Hasil ini memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 11 pertandingan, yang menyamai catatan terbaik negara tersebut sebelumnya.
"Kami harus bangga menjadi yang pertama dari Eropa yang lolos dan sekarang terlihat hasil dari bekerja lebih keras untuk menjadi lebih baik," kata Martinez setelah Belgia mendapatkan 22 poin, delapan angka di atas peringkat kedua Bosnia dengan dua laga tersisa.
Martinez mengakui Belgia tidak bermain sangat baik, namun mereka mampu meraih kemenangan. Martinez menegaskan, putaran final Piala Dunia nanti akan mirip. Tim-tim yang bermain baik belum tentu meraih kemenangan. Tapi tim pemenang adalah mereka yang berusaha dengan cara apapun untuk memetik kemenangan.
"Paruh pertama pertandingan itu mungkin adalah sepak bola terburuk yang pernah kami mainkan dalam perjalanan kami ini," katanya mengakui.
Belgia mengunci kemenangannya melalui gol Jan Vertonghen dan Romelu Lukaku. Ia mengaku bangga dengan cara para pemainnya bertarung.
"Ada beberapa yang benar-benar bertahan (Thibaut) Courtois, (Kevin) de Bruyne, Vertonghen, (Marouane) Fellaini. Ini adalah tim yang nyata dan saya hanya bisa bangga dengan mereka," tutur dia.
Lesakan 35 gol dari Belgia dalam delapan pertandingan, merupakan yang paling banyak dilakukan oleh tim manapun di kualifikasi zona Eropa 2018.