REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon menerima kritikan terhadap Italia setelah mereka dikalahkan Spanyol 0-3 pada laga penyisihan Grup G Piala Dunia 2018 zona Eropa, Ahad (3/9) lalu. Kekalahan tersebut membuat peluang Gli Azzurri untuk lolos langsung ke final Piala Dunia semakin menjauh. Karena Italia saat ini menempati peringkat kedua klasemen grup, dengan selisih tiga poin di belakang Spanyol selaku pemuncak klasemen grup.
Kiper Juventus ini mengatakan, ia tidak tersinggung dengan segala kritikan terhadap timnya. Ia justru menganggap hal itu sebagai hal wajar. Ia menilai, kritikan pertama dalam enam atau tujuh tahun terakhir ini muncul saat tingkat kinerjanya juga menurun. Namun demikian, Buffon bertekad untuk menjawab segala kritikan tersebut dengan performa yang lebih baik di lapangan.
"Saya pikir itu normal. Saya harus memberikan jawaban saya di lapangan. Kami harus lolos ke babak play-off ini. Setelah itu, kami ingin melupakan apa yang terjadi di Madrid," kata Buffon, dilansir dari Football Italia, Selasa (5/9).
Buffon menyebut Gli Azzurri sebagai tim yang terluka, yang tidak bermain sesuai yang mereka inginkan. Karena itu, ia menekankan bahwa timnya harus memberi tanda keberlangsungan dan kebangkitan. Pemain berusia 39 tahun ini bertekad agar Gli Azzurri meraup kemenangan saat menjamu Israel di Stadio Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Rabu (6/9) dini hari WIB. Menurutnya, laga melawan Israel adalah pertandingan penting bagi siapa pun.
"Kami tahu bahwa ketika ada pertandingan penting dan kami tidak bermain bagus di dalamnya, terutama dengan timnas ini, ada hukuman untuk opini ini. Terakdang perilaku ini bisa dibesar-besarkan, tapi bagi mereka yang sudah mengetahuinya, itu bukan hal baru," kata dia.