REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Suporter Persib Bandung (Bobotoh) yang akan menyaksikan pertandingan kandang tim kebanggaan di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/3) mendatang melawan Semen Padang pada Liga I dilarang membawa suar atau flare. Sebab, dampaknya bisa fatal seperti kejadian yang menimpa suporter Timnas di Bekasi yang tewas akibat flare yang dinyalakan oknum penonton.
"Masalah flare bisa berdampak fatal, apalagi dengan kejadian di Bekasi dan sebelumnya di GBLA yang membuat Persib disanksi. Tidak ada alasan untuk berbuat itu (menyalakan flare) dan jangan sampai terdapat kejadian,” ujar Komandan Stewart laga Persib, Yusuf usai Rapat Koordinasi (rakor) di Mapolres Bandung, Kabupaten Bandung, Kamis (7/9).
Menurutnya, pihaknya juga meminta seluruh pendukung saat pertandingan agar lebih tertib serta tidak melanggar aturan yang disepakati saat rakor keamanan bersama Polres Bandung. Saat ini, permainan Persib tengah bagus dan penonton diharapkan tidak meluapkan kegembiraan dengan menyalakan flare.
Ia menuturkan, apabila Bobotoh menyalakan flare maka Persib bisa dikenakan sanksi oleh PSSI. Sementara itu, Koordinator Umum Panitia Pelaksana Persib, Budhi Bram Rachman mengatakan pengamanan pertandingan Persib melawan Semen Padang akan lebih diperketat daripada sebelumnya.
Menurutnya, Bobotoh tidak diperbolehkan membawa flare atau petasan yang dapat merugikan Persib. Sehingga, diharapkan Bobotoh bisa mendukung hal tersebut agar bisa terlaksana dengan baik.
Dirinya menambahkan, panpel menyediakan 23 ribu tiket yang sudah bisa dipesan secara online. Selain flare, pendukung Persib dilarang membawa atribut yaitu bendera raksasa. Karena, tongkatnya bisa membahayakan penonton. "Hasil rakor, tidak boleh membawa giant flag. Ini demi keselamatan dan kenyamanan, bukan berarti kepolisian melarang untuk berkreasi,” ungkapnya.