Rabu 13 Sep 2017 21:03 WIB

Tour de Moluccas 2017 Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Balap Sepeda. (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Balap Sepeda. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Maluku akan mulai menggelar ajang balap sepeda kelas dunia bertajuk Tour de Moluccas (TdM) awal pekan depan. Balap sepeda berbasis pariwisata ini akan diselenggarakan di sepanjang Pulau Maluku, 18-22 September 2017.

Perlombaan internasional yang regulasinya berada di bawah Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) dan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) diikuti lebih dari 100 pembalap beserta ofisial yang berasal dari 16 tim dari setidaknya 20 negara. Diharapkan pada ajang ini dapat meningkatkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Seram Bagian Timur (PDM SBT) Fachri Husni Alkatiri mengapresiasi ajang internasional tersebut. Sebagai salah satu tokoh masyarakat, Fachri pun mengajak masyarakat SBT agar bisa mengadopsi hal-hal positif dari sistem dan standar peradaban barat.

“Sehingga konsep SBT sebagai salah satu destinasi pariwisata domestik untuk warga Maluku dan mancanegara bisa terwujud dengan sempurna,” kata Fachri dalam keterangannya, Selasa (12/9).

Fachri mengatakan, semua warga Muhammadiyah dan masyarakat umum harus bisa mengkapitalisasi momen tersebut. Pasalnya, ajang internasional ini akan diikuti ratusan atlet sepeda mancanegara beserta tim mereka. Selain itu juga, warga dari kabupaten-kabupaten terdekat yang pastinya dalam jumlah banyak akan hadir menyaksikan event unik ini. 

Menurut Fachri, ajang TdM mendatang harus mampu memberikan multiflyer effect bagi warga sekitar. Ajang ini, lanjutnya, harus mampu menciptakan ekonomi kreatif warga Maluku, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Misalnya, warga akan mendirikan homestay di rumah penduduk, dengan fasilitas umum yang bersih dan lengkap, seperti tersedianya restoran, mini market, kopi, dan pasar suvenir. 

 “Pada titik itulah, penting adanya kerja sama semua pihak untuk bersama-sama berpikir dengan konsep apa yang diinginkan pasar sehingga tujuan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat akan terwujud,” ujar Fachri.

Fachri juga menegaskan, bahwa SBT yang terkenal sebagai "Bumi Raja-Raja" dengan berbagai potensi alam yang luar biasa dan kearifan lokal yang ramah tamah, sudah sangat siap menjadi tuan rumah. Baik dalam memberikan pelayanan dan dalam menciptakan produk wisata yang sesuai dengan standar event internasional tersebut.

“Ajang TdM yang sebentar lagi digelar ini, akan memajukan Maluku sebagai salah satu destinasi wisata baik nasional maupun internasional,” tukas Fachri.

TdM dibagi dalam lima etape dan melalui dua pulau, yaitu Seram serta Ambon. Meliputi tiga kabupaten. yaitu Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur serta satu kota yaitu Ambon. Adapun rute etape pertama berlangsung di Pulau Seram yaitu dari Piru menuju Masohi dengan jarak 179,7 kilometer, dilanjutkan etape kedua Wahai sampai Bula dengan jarak 155,8 kilometer. Etape ketiga dari Bula menuju Wahai dengan jarak 153,8 kilometer, kemudian Masohi hingga Waiprit di dengan jarak 141,5 kilometer.

TdM sendiri akan berakhir di Kota Ambon, Pulau Ambon, yang menjadi tuan rumah etape kelima dengan rute Pantai Namalatu menuju Kota Ambon. Etape pamungkas dilakukan dengan sistem loop atau mengelilingi Kota Ambon. Total keseluruhan, peserta TdM harus melalui 713,7 kilometer.

Di kompetisi balap sepeda berhadiah total lebih dari Rp1 miliar ini akan ada lima pemenang. Pemenang utama (yellow jersey), raja tanjakan (red jersey), pemenang sprint (green jersey), pembalap terbaik Indonesia (red white jersey), tiga pembalap terbaik di setiap etape (general team classification) dan best Indonesia team untuk tiga pembalap terbaik Indonesia di tiap epate.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement