Jumat 15 Sep 2017 07:47 WIB

Umuh Heran PSSI tak Sejalan dengan Pemerintah Dukung Rohingya

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ratna Puspita
Koreografi save Rohingya bobotoh Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupatén Bandung, Sabtu (9/9).
Foto: Febrian Fachri
Koreografi save Rohingya bobotoh Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupatén Bandung, Sabtu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar heran dengan sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI terhadap Maung Bandung. "Pemerintah mendukung aksi kemanusiaan terhadap saudara muslim di Rohingya. Sekarang kenapa PSSI tak sejalan," kata Umuh, Kamis (14/9).

Persib disanksi karena dianggap lalai menjaga kreativitas fan. Penyebabnya bobotoh dinilai melanggar aturan karena membuat koreografi bertuliskan Save Rohingya pada Sabtu (9/9) kala Persib melawan Semen Padang di Stadion Jalak Harupat.

Umuh membela aksi bobotoh yang membentangkan koreografi Save Rohingya karena ia merasa hal tersebut bukan bertujuan untuk politik. Umuh menekankan aksi bobotoh murni untuk kemanusiaan. Persib dan bobotoh tak ingin lagi ada penindasan di Rakhine, Myanmar.

"Ini adalah bentuk simpati dan empat bobotoh terhadap Rohingya. Ini bukan politik," ujar Umuh.

Pria yang akrab disapa Pak Haji ini mendukung aksi urunan koin yang digalang oleh berbagai komunitas bobotoh. Ia pun siap membantu jika penggalangan dana masih kurang mencukupi.

Umuh menyarankan kepada bobotoh hasil udunan koin nanti tidak ditukarkan dengan uang kertas. Ia ingin denda Rp 50 juta dibayarkan dalam bentuk receh kepada Komdis PSSI untuk memperlihatkan pertanggungjawaban bobotoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement