Jumat 15 Sep 2017 08:12 WIB

Viking: Kami yang Buat Koreografi, Kami akan Tanggung Jawab

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ratna Puspita
Koreografi save Rohingya bobotoh Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupatén Bandung, Sabtu (9/9).
Foto: Febrian Fachri
Koreografi save Rohingya bobotoh Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupatén Bandung, Sabtu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pengurus Viking Persib Club Yana Umar mengatakan komunitas bobotoh akan langsung memulai aksi urunan koin untuk menggalang dana guna membayar denda ke Komisi Disiplin PSSI.

Kamis (14/9) kemarin, Komdis menjatuhkan sanksi kepada Panpel Maung Bandung karena adanya aksi pemajangan koreografi bertuliskan Save Rohingya pada Sabtu (9/9) di Stadion Si Jalak Harupat.

Sanksi yang dijatuhkan PSSI berupa denda uang sebesar Rp 50 juta. Denda tersebut harus dibayarkan dalam kurun waktu 14 hari ke depan. "Kami yang membuat koreografi dan kami siap bertanggung jawab. Ini bentuk kecintaan kami kepada Persib," kata Yana.

Penggalangan dana sudah dimulai oleh Viking dari berbagai distrik di Bandung dan di berbagai daerah di Jaw Barat lainnya. Viking menggalang dana karena mereka murni melakukan aksi koreografi Save Rohingya karena peduli dengan kemanusiaan. Yana yakin akan ada banyak dana yang dapat mereka kumpulkan.

Viking juga berniat untuk menggalang dana tak hanya untuk membantu manajemen Persib membayar denda. Jika uang urunan koin yang didapat melebihi jumlah denda, kata Yana, Viking akan menyalurkannya kepada korban kemanusiaan di Rohingya melalui rumah zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement