REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajemen Persib Bandung mengalami kerugian sekitar Rp 140 juta karena PT Liga Indonesia Baru membatalkan laga antara Borneo FC vs Persib. Semula, Pesut Etam dijadwalkan menjamu Maung Bandung pada Sabtu (16/9) di Stadion Segiri Samarinda. Tapi pertandingan dijadwal ulang karena Borneo dikenai sanksi larangan tampil di kandang sebanyak empat laga.

Persib bersama 18 pemainnya sudah berencana bertolak ke Samarinda pada Kamis (14/9) kemaren. Karena pemberitahuan penundaan laga sampai ke manajemen Maung Bandung pada Rabu (13/9) malam WIB.

Manajer Persib Bandung menyayangkan pemberitahuan adanya penundaan begitu mepet. Dengan begitu, mereka mengalami kerugian karena telah memesan tiket pesawat dari Bandung ke Samarinda untuk 18 pemain, jajaran pelatih dan ofisial lainnya.

Tiket penerbangan yang sudah dipesan tak dapat lagi dikembalikan ke pihak maskapai karena sudah terlalu mepet. Begitu juga dengan hotel tempat menginap untuk di Samarinda sudah disiapkan oleh manajemen Persib.

"Kalau semua sampai pulang saya taksir Rp 140 juta," kata manajer Persib Bandiung Umuh Muchtar, Kamis (14/9).

Umuh pun berencana melaporkan kerugian kepada PT LIB tentang kerugian yang dialami Maung Bandung. Karena kerugian ini bukan karena kesalahan Persib.

Umuh berpendapat seharusnya PT LIB tidak membatalkan pertandingan jika ingin memberikan sanksi. Karena Persib dan Borneo sudah mempersiapkan pertandingan sejak jauh-jauh hari. Karena, kasus penyebab sanksi terhadap Pesut Etam adalah penyerangan wasit oleh ofisial tim.

'Seharusnya kalau ada kejadian itu bukan klubnya yang dihukum, mungkin manajer atau perorangan," ujar Umuh.

Borneo diumumkan mendapat sanksi larangan bermain di kandang untuk empat laga. Empat laga kandang Pesut Etam akan digelar di tempat netral minimal berjarak 100 kilometer dari Kota Samarinda. Pertandingan itu pun harus tanpa penonton.

Ikuti Whatsapp Channel Republika