REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Kontingen Catur Indonesia bertekad mempertahankan dominasi pada ajang ASEAN Para Games di mana pada edisi ke-9 tahun 2017 ini berlangsung di Malaysia, 17-13 September mendatang.
Dengan berkekuatan 16 atlet, cabang olahraga catur memburu quadruple (empat kali berurutan) juara umum setelah berjaya sebagai yang terkuat sejak ASEAN Para Games 2011 di Indonesia.
"Tekad kami saat ini mempertahankan juara umum yang diraih sejak tahun 2011. Kalau berhasil maka kami sudah empat kali juara umum di cabang catur ASEAN Para Games. Kami pun optimistis jika hal ini bisa kami raih di Malaysia," ujar manajer tim catur Indonesia, Heri Isranto dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/9).
Keoptimisan Heri bukan saja karena persiapan yang dilakukan berjalan sesuai dengan program yang diinginkan, namun juga seluruh pecatur dan ofisial menikmati pemusatan latihan.
Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga bagus sehingga tidak ada ganjalan yang berarti. "Boleh dikatakan, tim catur Indonesia sudah siap tempur. Kita tinggal menunggu hari perlombaan saja," terang Heri Isranto.
Yang menggembirakan, hasil klasifikasi juga berjalan lancar. Selain seluruh pemain Indonesia tidak bermasalah, Indonesia juga bisa melakukan pengamatan dengan seksama terhadap pemain lawan. Dengan demikian Indonesia tidak akan kecolongan lagi seperti yang terjadi pada ASEAN Para Games 2013 di Myanmar.
"Kala itu ada pemain Myanmar yang lolos di kategori tuna netra. Namun ternyata setelah bermain terlihat dia tidak mengalami gangguan di penglihatannya. Ini tertangkap saat dia diminta tanda tangan, dia bisa lancar menulis," kata Heri.
Pemain Myanmar yang bernama Aye El Win merupakan peraih medali emas dan saingan berat Indonesia, akan tetapi Aye sudah meninggal sehingga peluang Indonesia merebut emas di kategori B-1 terbuka lebar melalui Edi Suryanto.
Sementara itu pelatih kepala Tim Catur Indonesia Teddy Wiharto mengemukakan, untuk mempertahankan juara umum, Indonesia menargetkan 12 emas. Ini merupakan peningkatan dari raihan sembilan emas dua tahun lalu di Singapura. Penambahan target ini karena ada penambahan kuota yang diikuti Indonesia.
"Saingan kita tetap Filipina di putra dan Vietnam di putri. Namun kita tetap yakin bisa mengatasi mereka apalagi seluruh pemain kita lolos klasifikasi. Awal yang bagus menurut saya karena klasifikasi ini menjadi tolok ukur peperangan nanti," kata Teddy.
Ia mengatakan 16 pecatur yang diturunkan terdiri dari sembilan putra dan tujuh putri. Kondisi para pemain tidak ada yang mengkhawatirkan. Sebelumnya ada dua orang yang sakit, namun sudah mulai berangsur pulih.
"Gayuh Satrio terkena diare dan Aisyah Putri menderita radang tenggorokan. Namun setelah mendapat perawatan tim medis mereka mulai membaik. Dua hari lagi sudah siap bertanding," papar Teddy.