Selasa 19 Sep 2017 06:09 WIB

'Mbappe dari Italia' Harapan Baru Bagi Genoa

Pietro Pellegri
Foto: EFE/SIMONE ARVEDA
Pietro Pellegri

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Genoa hanya memiliki sedikit kebahagiaan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, penyerang 16 tahun Pietro Pellegri setidaknya memberikan satu alasan untuk bergembira bagi klub tertua di Italia itu.

Ia menjadi pemain termuda yang mencetak dua gol dalam pertandingan Serie A ketika dua kali membobol gawang Lazio saat takluk 2-3 dari Lazio pada Ahad (17/9) lalu. Aksi Pellegri membuat ayahnya Marco yang merupakan asisten pelatih dan menyaksikannya dari bangku pemain cadangan berurai air mata.

Pellegri telah menjadi pemain termuda yang bermain di Italia ketika ia membuat debutnya pada Desember 2016 pada usia 15 tahun 280 hari. Pada Mei 2017, ia menjadi pemain kelahiran 2001 pertama yang mengemas gol ketika menggetarkan gawang AS Roma.

Penampilannya lawan LAzio membuat Corriere dello Sport menjulukinya sebagai 'Mbappe dari Italia', merujuk kepada bintang timnas Prancis Kylian Mbappe (18), yang didatangkan Paris Saint-Germain (PSG) dari Monaco pada Agustus dengan biaya besar.

Mbappe awalnya bergabung sebagai pemain pinjaman, namun PSG akan mempermanenkan kesepakatan yang bernilai sekitar 180 juta euro dalam jangka waktu 12 bulan. Langkah ini akan membuat pemain internasional Prancis itu menjadi pemain termahal kedua di dunia.

Pelatih Genoa Ivan Juric, yang masa depannya diragukan karena hasil-hasil buruk dalam beberapa bulan terakhir, berusaha mengecilkan semua ekspektasi, dengan mengatakan Pellegri masih harus fokus untuk berkembang.

"Pellegri merupakan pemuda yang benar-benar bekerja keras, ia benar-benar ingin mengembangkan pergerakannya di lapangan," kata Juric, yang timnya hanya meraih satu angka dari empat pertandingan pembukaan.

"Ia berusia 16 tahun dan tidak akan menjadi masalah untuk mengatur dia. Ia memiliki kekuatan besar, ketika menembak dan berlari."

Juric menceritakan, tahun lalu, Pellegri tidak pernah menyerang area penalti. Ia menempatkan posisi punggungnya membelakangi gawang tim lawan. Alhasil tim pelatih Genoa haru bekerja keras mengubah kebiasannya ini.

"Ia masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan ia dapat melakukannya jika terus bekerja keras dengan cara yang dilakukannya sekarang."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement