REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Striker Chelsea, Alvaro Morata, mengungkapkan bahwa ia menikmati memasuki musim keduanya di Real Madrid. Namun, ia memilih pindah ke Chelsea lantaran ingin keluar dari zona nyaman.
Striker timnas Spanyol itu bergabung dengan juara bertahan Liga Primer pada musim panas setelah menghabiskan hanya satu musim di Santiago Bernabeu. Morata kembali ke Madrid pada 2016, setelah menghabiskan dua musim di Juventus.
Morata mengatakan, pelatih Madrid Zinedine Zidane menginginkannya bertahan di Bernabeu. Ia juga mengaku bahagia di Madrid. Namun, pemain berusia 24 tahun itu mengatakan, tidak bisa bertahan di Los Blancos sebagai pemain pengganti.
"Anda mencapai poin yang anda butuhkan untuk bermain, untuk meningkat, untuk menghindari zona nyaman. Ini tentang merasa nyaman. Saya tidak menginginkan itu. Saya ambisius dan lapar untuk sukses," kata Morata, dikutip dari Daily Mail, Selasa (19/9).
Morata mengaku merasakan banyak tekanan saat pertama kali datang ke Stamford Bridge. Apalagi karena harga transfer untuk mendatangkannya ke Chelsea cukup mahal.
Morata membuat debutnya di Chelsea pada laga Community Shield melawan Arsenal. Ia turun sebagai pemain pengganti dan Chelsea kemudian kalah lewat adu penalti. Sejak itu, ia bertekad untuk membuktikkan diri.
"Itu hanya membuat saya lebih bertekad untuk membuktikan bahwa ada kritik yang salah dan bekerja lebih keras dari sebelumnya," kata dia
| Pos | Team | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | -/+ | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 |
Liverpool
|
12 | 10 | 1 | 1 | 24 | 16 | 31 |
| 2 |
Brighton
|
13 | 6 | 5 | 2 | 22 | 5 | 23 |
| 3 |
Manchester City
|
12 | 7 | 2 | 3 | 22 | 5 | 23 |
| 4 |
Chelsea
|
12 | 6 | 4 | 2 | 23 | 9 | 22 |
| 5 |
Arsenal
|
12 | 6 | 4 | 2 | 21 | 9 | 22 |
Ikuti Whatsapp Channel Republika