REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kurang dari tiga tahun lagi Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Antusiasme masyarakat Jepang untuk menjadi relawan selama Olimpiade yang digelar pada 2020 diprediksi akan tinggi. Japan Times, Rabu (20/9), melaporkan ofisial mulai mengambil ancang-ancang untuk melatih calon relawan.
Relawan Olimpiade akan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah relawan yang bertugas di venue untuk membantu atlet dan ofisial selama kompetisi berlangsung. Kelompok kedua adalah relawan yang bertindak sebagai pemandu di bandara, stasiun, dan tempat-tempat wisata.
Dibutuhkan sekitar 90 ribu relawan sepanjang gelaran Olimpiade Tokyo ditambah Paralympic mulai Juli sampai September 2020. Salah satu aspek terpenting yang harus dikuasai para relawan adalah Bahasa Inggris dan bahasa asing lain sebagai penunjang.
"Para relawan akan berinteraksi dengan orang-orang baru, oleh karena itu ketrampilan berkomunikasi sangat penting," kata seorang instruktur dari Japan Sports Volunteer Network.
Setiap orang yang mendaftar menjadi relawan minimal berusia 18 tahun dan wajib mengikuti pelatihan. Rekrutmen akan dimulai pada musim panas 2018 dengan serangkaian tes dan wawancara. Warga negara asing atau yang berdomisili di luar Jepang diperkenankan ikut mendaftar sebagai relawan.