REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung langkah Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan, dukungan pemerintah kepada federasi nasional pun sudah disampaikan pada pekan lalu.
Teten mengatakan, Menteri Sekertaris Negara (Mensetneg), sudah mengirimkan surat dukungan kepada PSSI, pada 22 September lalu. Isinya, dia menyebutkan, menyangkut dua hal penting yakni dukungan kepada PSSI dan dukungan kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) terkait tuan rumah bersama tersebut.
“Pemerintah Republik Indonesia, menyatakan komitmennya untuk mendukung PSSI dan AFF, beserta seluruh anggota dalam persiapan agenda tersebut,” begitu isi surat Mensetneg, yang disampaikan Teten kepada Republika, pada Selasa (26/9).
Dalam isi surat tersebut, Pemerintah Indonesia meyakini, peran strategis sepak bola dalam memajukan banyak sektor kemajuan bernegara. Bukan cuma bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara di ASEAN.
Surat itu juga menyebutkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 merupakan sebuah momentum yang baik bagi kawasan. Terutama untuk mengingkatkan popularitas tujuan wisata dan industri sepak bola untuk pertumbuhan ekonomi ASEAN, sambung isi surat tersebut. Paling penting, bagi Indonesia, sepak bola ternyata gelaran ampuh untuk menyerukan perdamaian dan persatuan.
Dalam Council Meeting AFF di Bali akhir pekan lalu, Indonesia bersama Thailand resmi menjadi promotor utama tuan rumah Piala Dunia 2034. Dua negara tersebut akan menjadi tuan rumah utama gelaran tersebut. Tetapi, tetap memberikan ruang bagi negara-negara di ASEAN sebagai tuan rumah pendukung.
Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono menerangkan, pengumuman Indonesia dan Thailand sebagai tuan rumah utama Piala Dunia 2034 agar masing-masing negara punya persiapan matang menuju gelaran tersebut. Dia mengatakan meski belum disetujui oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), PSSI bersama FAT akan bekerjasama meyakinkan FIFA agar ASEAN layak menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 17 tahun mendatang.
“Semua proses pengajuan tuan rumah ini, baru akan terjawab pada 2026 nanti, ketika proses bidding (pengajuan) dilakukan,” kata Djoko.