REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Kejadian buruk terjadi saat pertandingan besar ketika Persipura Jayapura menjamu PSM Makassar di Stadion Mandala, Rabu (27/9) kemarin. Laga terebut berakhir dengan skor imbang 0-0.
Suporter Persipura sempat meluapkan emosi dengan melemparkan botol dan batu ke lapangan saat pertandingan masih berlangsung. Suporter terpancing emosi ketika melihat mereka juga emosi di lapangan karena frustrasi tak dapat menjebol gawang Juku Eja.
"Saya sangat kecewa dengan perilaku pendukung Persipura yang melakukan pelemparan botol dan batu," kata pemain PSM Titus Bonai, dikutip dari laman resmi PSM, Kamis (28/9).
Bonai kecewa berat karena ia merasa malu dengan perlakuan suporter asal kampung halamannya. Tibo merupakan pemain asli Jayapura yang sekarang merantau ke Makassar. Ia juga pernah memperkuat Persipura.
Senada dengan Tibo, pelatih PSM Robert Rene Alberts juga mengimbau suporter Persipura dan suporter klub Indonesia secara keseluruhan agar belajar untuk dewasa. Menurut pelatih asal Belanda itu sudah saatnya suporter klub Indonesia belajar mengendalikan emosi.
"Ayolah, ini hanya sepak bola, kita harus belajar lagi," ujar Robert.
Dengan hasil imbang ini, PSM tetap berada di urutan tiga klasemen sementara Liga 1 dengan nilai 49. Persipura harus puas di peringkat lima berselisih dua angka dari PSM. Di urutan empat ada Madura United dengan nilai 48.
Robert merasa ada banyak sekali pelajaran penting dari pertandingan timnya di markas Persipura. Robert menyebut hasil ini menandakan permainan timnya mengalami peningkatan. Sejak awal PSM sadar Persipura adalah tim yang sulit dibendung di kandang sendiri. Robert mengatakan laga-laga berikutnya bisa jadi akan lebih keras buat PSM.
Sebab, masing-masing tim kini mulai bertekad tak akan membuang-buang angka demi menyelamatkan posisi terbaik di klasemen akhir. Lawan PSM berikutnya adalah Semen Padang pada Senin (2/10) di Makassar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
