Jumat 29 Sep 2017 16:32 WIB

Eto'o Berharap Suatu Saat Nanti Bisa Melatih Inter Milan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Striker Antalyaspor, Samuel Eto'o
Foto: EPA/Mast Irham
Striker Antalyaspor, Samuel Eto'o

REPUBLIKA.CO.ID,  ANTALYA -- Legenda hidup sepak bola Kamerun Samuel Eto'o bercita-cita menjadi pelatih klub ketika sudah gantung sepatu suatu hari nanti. Pemain 36 tahun itu sangat ingin menangani klub yang pernah ia antarkan meraih treble winner pada 2010, Inter Milan.

"Dia (Eto'o) ingin jadi pelatih. Dan tim yang ingin ia latih adalah Inter Milan suaru hari nanti," kata perwakilan Eto'o George Gardi, dikutip dari African Football, Jumat (29/9).

Kini pemain yang membesarkan namanya di Barcelona itu membela klub Liga Super Turki Antalyaspor. Dia sudah membela klub tersebut sejak musim 2015-2016 lalu. Sampai sekarang di klub yang akan dilatih Leonardo Araujo itu, Eto'0 sudah membukukan 36 gol di kompetisi liga.

Gardi menyebut target Eto'o di Antalya tak muluk-muluk. Jika perolehan golnya sudah mencapai 40, Eto'o memikirkan untuk hengkang. Impian Eto'o dalam waktu dekat, kata Gardi, adalah bermain di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Eto'o ingin mencicipi sepak bola negeri Paman Sam dan berencana gantung sepatu di negara tersebut. Barulah setelah itu, sahabat dekat Ronaldinho ini berencana mengambil lisensi untuk jadi pelatih.

Eto'o merupakan salah satu striker yang ditakuti barisan pertahanan lawan di masa jayanya. Lulusan akademi Real Madrid ini mulai dikenal dunia sejak memperkuat Barcelona dari 2004 sampai 2009. Bersama Blaugrana, Eto'o memenangkan satu tropi Liga Champions, tiga trofi La Liga Spanyol, dan satu Copa Del Rey.

Revolusi Pep Guardiola di Barcelona pada tahun 2009 membuat pemain asal Kamerun itu hengkang ke Inter Milan. Nasib baik mengikuti Eto'o, tahun pertamanya di Inter membawa I Nerazzurri memenangkan tiga gelar sekaligus. Liga Champions, scudetto Serie A, dan Copa Italia.

Eto'o menjadi salah satu pemain yang dapat mengangkat trofi Liga Champions dua kali beruntun di dua klub berbeda, karena sebelum meninggalkan Barca ia juga mengangkat Si Kuping Besar di Kota Roma usai Barca mengalahkan Manchester United.

Kebintangan Eto'o mulai meredup sejak pindah ke klub Rusia Anzhi Makhachkala karena usianya mulai menua. Sebelum ke Antalya, Eto'o sempat berpetualang bersama Chelsea, Everton, dan Sampdoria.

Bagi timnas Kamerun, Eto'o masih berstatus sebagai pencetak gol terbanyak dengan 56 gol walau sudah resmi pensiun dari ajang internasional sejak 2014 lalu. Prestasi terhebat Eto'o bersama negaranya adalah perolehan medali emas cabang sepak bola di Olimpiade Sidney, Australia tahun 2000.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement