Sabtu 30 Sep 2017 09:24 WIB

Presiden La Liga Tekan Barcelona, Ini Reaksi Menteri Katalan

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Endro Yuwanto
bendera katalan
Foto: www.barcelonaconnect.com
bendera katalan

REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Menteri Olahraga Katalan Gerard Figueras menampik pernyataan Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas seputar masa depan Barcelona, Espanyol, dan Girona. Sebelumnya, Tebas berusaha menekan klub-klub asal Katalan itu berkaitan dengan isu referendum.

Tebas mengatakan, jika Katalan menang dalam pemungutan suara, maka baik Barca, Espanyol, maupun Girona tidak bisa melanjutkan petualangan di La Liga, karena sudah merdeka dari Spanyol.

Menurut Fiqueras, segala kemungkinan masih bisa dinegosiasikan. "Dalam kasus kemerdekaan, klub Katalan di La Liga harus memutuskan di mana mereka ingin bermain. Bisa di Liga Spanyol, atau di beberapa negara terdekat, seperti Italia, Prancis, atau Liga Primer Inggris," kata sang Menteri mengutip dari ESPN, Sabtu (30/9).

Fiqueras menilai, sah-sah saja kalaupun El Barca masih ingin berpetualang di La Liga. Pasalnya, kehadiran klub tersebut di kompetisi itu berdampak positif bagi klub lain dari segi finansial. Sama seperti Real Madrid, Barcelona berperan dengan banyaknya uang yang masuk ke La Liga Spanyol.

"Pendapat Tebas bukan sesuatu yang sangat penting. Dia harus berkonsultasi dengan anggota La Liga lainnya. Ingatlah akan faktor kontrak dan ekonomi yang relevan," kata Fiqueras menambahkan.

Selain dari segi finansial, berdasarkan aturan, menurut Fiqueras, tidak ada pelanggaran jika tim dari negara yang satu berkompetisi di negara yang lain. Ia mencontohkan klub bola dan basket dari Andora bergabung ke Spanyol. Juga AS Monaco yang menjadi anggota Ligue 1 (Prancis), serta klub-klub Wales yang bertarung di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement