REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pelatih tim Persela Lamongan Aji Santoso menyebutkan jika timnya kurang beruntung ketika dikalahkan oleh Persipura Jayapura dengan skor 1-2 dalam Go Jek Traveloka Liga I di Stadion Manadala, Kota Jayapura, Papua, Jumat (6/10).
"Menurut saya karena faktor keberuntungan saja, kami tidak dapat poin disini," katanya usai laga di Stadion Mandala Kota Jayapura, Jumat (6/10) malam.
Mantan pelatih Timnas U23 itu mengaku bahwa skuad asuhannya telah bermain sangat baik karena bisa memberikan tekanan balik kepada tim tuan rumah, terbukti dengan sejumlah peluang yang berhasil di ciptakan dan berbuah gol pada babak kedua. "Saya puas meski kala 1-2 dari Persupura, dibabak kedua kami banyak buat serangan dan peluang hingga berujung gol balasan," katanya.
Menurut, Aji yang pernah melatih Persebaya Surabaya, Persema Malang dan Persisam Putra itu dua gol yang dicetak oleh tim tuan rumah bukan dari kecerdikan lawan, tetapi lebih kepada kesehalan pemainnya. "Gol pertama lawan kan dari titik putih, begitu juga gol kedua mereka, dimana pemain kami lengah sehingga Boaz bisa buat serangan balik dan cetak gol. Jadi itu bukan karena mereka cerdik, tapi kesalahan kami," katanya.
Aji yang pernah merumput bersama tim-tim besar seperti Arema Malang dan PSM Makasar semasa menjadi pemain profesional itu juga mempersoalkan listrik di Stadion Mandala yang padam hingga 2x15 menit lamanya. "Yah, cukup disayangkan lampu pada cukup lama, seharusnya panitia penyelenggara bisa lebih sigap sehingga pemain istirahat tidak terlalu. Tapi saya lihat juga ini karena hujan, force major. Tapi saya respek sama tim Persipura," katanya.
Dua gol tim lawan yang bersarang di gawang Ferdiansyah dicetak oleh mantan pemain Persela Lamongan, Addison Alves lewat titik putih pada menit 15, setelah salah satu pemain tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menyentuh bola di kotak terlarang. Gol kedua Persipura Jayapura yang sudah menjuarai Liga Indonesia sebanyak empat kali itu dicetak oleh kapten tim Boaz TE Solossa pada menit 60.
Sementara gol balasan, Khoirul Huda dan kawan-kawan tercipta lewat serangan balik yang cepat, melalui kaki Samsul Arif.