Senin 09 Oct 2017 08:05 WIB

Persib Tepis Isu Mogok di Liga 1

Rep: Febrian Fachri, Ali Mansur/ Red: Elba Damhuri
Para pemain Persib Bandung
Para pemain Persib Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan bahwa klubnya tidak mengetahui adanya gerakan dari 15 klub Liga 1 yang mengancam akan mogok dalam berkompetisi. Umuh menyebut tidak satu pun dari 15 klub tersebut yang berkoordinasi dengan Maung Bandung.

"Tidak ada komunikasi apa pun kepada Persib dari salah satu 15 klub itu. Sama sekali tidak tahu, tiba-tiba ada berita saja," kata Umuh, Ahad (8/10).

15 klub Liga 1 itu bergabung dalam Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia (FKSPI). Mereka adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkata FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik United, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Pusamania Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC. FKSPI ini mengancam mogok bermula karena merasa PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak transparan dalam beberapa hal termasuk soal hak siar.

Selain Persib, klub yang tidak tergabung di dalam FKSPI adalah PS TNI dan Bali United. Umuh menambahkan, pihaknya bingung menanggapi gerakan dari 15 klub yang mengancam mogok ini. Ia malah heran anggota dari FKSPI tidak mengajak Persib untuk berembuk. "Mau bilang setuju ya bagaimana. Saya tidak tahu tujuannya," ujar Umuh.

Umuh malah menduga adanya pihak yang menjadi provokator untuk mengacaukan kompetisi, walaupun dia belum tahu persis motif di balik gerakan ancaman mogok klub-klub Liga 1. Umuh pun tidak tahu siapa-siapa saja yang menjadi penggerak FKSPI.

Di sisi lain, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mempersilakan 15 klub mogok berkompetisi. Namun, LIB juga mengingatkan kepada 15 klub harus menerima konsekuensi yang akan mengikuti di belakangnya, jika mereka merealisasikan ancamannya.

"Kalau mau mogok silakan saja. Tapi ingat mereka harus menerima konsekuensi yang ada nantinya. Seperti tidak hadir dalam pertandingan saja mereka kena nilai nol," kata Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan saat ditemui di Hotel Parklane, pekan ini.

Berlinton menambahkan, seharusnya 15 klub tersebut menjalin komunikasi dengan LIB jika ada masalah. Kemudian kalau memang ada masalah, kata dia, jangan dibuat gaduh. Ia mengingatkan bahwa kondisi saat ini tak seperti dahulu lagi. Dia mengatakan, ada forumnya bagi klub untuk melayangkan protes kepada pengelola liga.

"Saya melihatnya ada kejanggalan. Padahal, pada saat evaluasi putaran pertama akhir Agustus lalu, kami bertemu dan semua baik-baik saja," kata Berlinton dengan nada sedikit geram.

Sebelumnya, 15 klub penghuni Liga 1 memberikan ultimatum kepada operator LIB. Tidak main-main, mereka mengancam akan berhenti berkompetisi jika LIB tidak menanggapi hasil evaluasi mereka. Salah satunya mengembalikan surat perjanjian antara klub dengan LIB yang sudah ditandatangani.

"Perjanjian itu sudah kami tanda tangani, tapi sampai saat ini belum dikembalikan oleh mereka. Kami beri waktu 14 hari, kalau tidak kami akan berhenti berkompetisi," kata Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, beberapa waktu lalu.

FKSPI diisi Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara United, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Pusamania Borneo, Semen Padang, dan Sriwijaya United. Gede mempersilakan klub lainya yang merasa satu nasib untuk bergabung dengan FKSPI. 

(Tulisan ini diolah oleh Abdullah Sammy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement