REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Ricardo Kaka memutuskan gantung sepatu, menyusul jejak mantan rekannya di AC Milan Andrea Pirlo. Kapten Orlando City itu menyebut kondisi fisik sebagai alasannya untuk gantung sepatu pada usia 35 tahun.
"Saya tak lagi merasakan kegembiraan setiap bermain sepak bola. Saya selalu merasa kesakitan setiap menyelesaikan pertandingan. Tubuh saya tak lagi bersahabat, mungkin karena usia saya sudah 35 tahun," kata Kaka kepada Globosporte, dikutip dari Calciomercato, Selasa (10/10).
Liga Amerika Serikat akan selesai pada Desember nanti. Itu artinya Kaka pensiun sebagai pemain Orlando sebelum pergantian tahun 2017 ke 2018.
Peraih Ballon d'Or 2007 itu sudah merencanakan kelanjutan karirnya setelah tak lagi jadi pemain. Kaka ingin mengikuti jejak legenda Prancis Zinedine Zidane yang bisa menjadi pelatih sukses. Kaka ingin memulai dengan kursus pelatih, menangani tim junior sampai melatih klub profesional suatu saat.
"Aku ingin seperti Zidane. Berhenti bermain dan melatih di akademi dan mulai menjalani karier sebagai pelatih klub profesional," ujar Kaka.
Pensiunnya Kaka menjadi kabar duka buat penggemarnya. Walau sudah bermain di MLS, Kaka tetap menjadi salah satu pesepak bola populer di dunia. Penggemar AC Milan dan Real Madrid masih menaruh simpati kepada pemain bernama lengkap Ricardo Izecson Dos Santos Leite itu. Kaka dikenal sebagai pesepak bola santun dan punya paras tampan.
Kaka termasuk pesepak bola yang punya prestasi lengkap selama jadi pemain. Juara liga domestik, Copa, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub sudah pernah dimenangkan Kaka.
Ayah dari Isabella dan Luca ini secara pribadi pernah menyabet gelar Ballon d'Or dan pemain terbaik dunia versi FIFA. Kaka adalah pemain terakhir yang memenangkan Ballon d'Or dan pemain terbaik dunia versi FIFA sebelum gelar tersebut didominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Untuk negaranya Brasil, Kaka pernah memenangkan Piala Dunia 2002 dan Piala Konfederasi edisi 2005 dan 2009.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
