Rabu 11 Oct 2017 13:32 WIB

PT LIB Berjanji Perbaiki Komunikasi dengan Klub

Rep: Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Berlinton Siahaan
Foto: REPUBLIKA/Ali Mansur
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Berlinton Siahaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 menyelenggarakan pertemuan tertutup dengan 18 klub peserta dan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Pertemuan tersebut merespons ancaman mogok dari 15 klub yang mengatasnamakan diri Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI), yang menilai LIB tak jelas soal aspek legal, bisnis dan teknis.

Direktur LIB, Berlinton Siahaan menyatakan bahwa komunikasi yang kurang baik antara operator dan klub jadi sumber masalah. Selama ini, kata Berlinton, LIB sulit dikontak oleh klub. Sehingga muncul dugaan tidak transparan. Ia mengatakan solusinya adalah memperbaiki komunikasi supaya tidak ada salah paham lagi. 

"Pertemuan berjalan seperti biasa, selesaikan secara kekeluargaan dan tuntutan coba kami selesaikan. Kesepakatan ditutup oleh Pak Ketum. Pertanggungjawaban dari LIB itu ada tempatnya, tapi hal-hal lain cukup dikomunikasikan," kata Berlinton, saat jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10) malam WIB.

Selain itu dalam pertemuan yang berlangsung sejak sore hari itu membahas ancaman aksi mogok berkompetisi yang dilontarkan 15 klub tanpa Persib Bandung, Bali United, dan PS TNI. Salah hasil pertemuan itu adalah kompetisi Liga 1 terus berjalan sampai selesai pada akhir November 2017. "Kompetisi tetap berjalan sampai akhir musim," jelas Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji.

Sebelumnya, 15 klub yang tergabung dalam FKSPI mengancam mogok karena mereka menilai PT Liga Indonesia Baru tidak transparan. Mereka menganggap bahwa operator liga di Indonesia ini tidak bersikap terbuka dalam sejumlah aspek. Diantaranya adalah aspek legal, bisnis dan rating televisi. Ketiga aspek tersebut dinilai masih belum transparan. "Kemarin itu hanya kurang komunikasi saja antara kami dengan PT LIB. Jadi sekarang semua sudah selesai," terang Sumardji. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement