Ahad 15 Oct 2017 19:46 WIB

Erick: Kesepakatan Baru HCC Asian Games Untungkan Indonesia

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah (kiri) dan Ketua Umum Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir memberikan keterangan kepada wartawan seusai menggelar pertemuan di Kantor Inasgoc Jakarta, Ahad (15/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah (kiri) dan Ketua Umum Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir memberikan keterangan kepada wartawan seusai menggelar pertemuan di Kantor Inasgoc Jakarta, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesepakatan terbaru antara tuan rumah Asian Games 2018, Jakarta - Palembang dengan Komite Olimpiade Asia (OCA) yang tertuang dalam Host City Contract (HCC) diyakini akan mendukung kelancaran pendanaan dari pihak sponsor dalam penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia tersebut tahun depan.

Dengan adendum (tambahan pasal yang terpisah dari perjanjian pokok) dalam HCC terbaru itu, dipastikan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) bisa bekerja lebih maksimal. Dalam kontrak terkini, diatur ketentuan terbaru bahwa INASGOC akan lebih fleksibel dan lebih awal mencairkan dana dari sponsor yang masuk melalui OCA sebagai pemegang hak Asian Games. Dalam HCC sebelumnya, terdapat aturan bahwa dana dari sponsor yang dibagi dua, 50-50 antara OCA dan INASGOC, baru bisa dicairkan sehari setelah upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018.

"Hari ini kami mencapai kesepakatan baru dengan OCA yang tertuang dalam adendum Host City Contract, yang menyangkut sponsor dan juga cabang olahraga. Soal sponsor, OCA memberikan kelonggaran sehingga memudahkan Indonesia dalam pencairan pendanaan dari luar anggaran negara. Lalu, mengenai cabang olahraga, sudah pasti 40 cabang olahraga dengan jumlah pertandingan 462 nomor, mengenai apa saja, itu akan dibicarakan secara fleksibel," ucap Wapres RI, Jusuf Kalla yang juga Ketua Pengarah Asian GAmes 2018.

HCC terbaru ditandatangani oleh Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah dengan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dan Erick Thohir sebagai representasi INASGOC serta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Ahad (15/10).

"Kini dengan adendum di HCC terbaru itu, (dana sponsor) bisa jauh hari sebelumnya dicairkan, terutama saat akan diperlukan oleh INASGOC untuk penyelenggaraan. Dalam HCC terbaru juga ditetapkan cabang dan nomor pertandingan yang sudah final dengan mengakomodir usulan dari OCA dan pertimbangan kita sebagai tuan rumah. Saya yakin, HCC terbaru ini akan melancarkan pendanaan dan penyelenggaraan sehingga lebih menguntungkan Indonesia," ujar Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir.

Momen penting bagi penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia itu disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Turut hadir dalam acara itu, Tsunekatzu Takeda, OCA Coordination Committee, Charouck Arirachakaran, OCA Vice President, Rita Subowo, OCA Vice President, Husain Al Musallam, OCA Director General, dan Vinod Tiwari, OCA Director International & NOC Relations.

Menurut Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang melakukan kunjungan singkat di Jakarta hingga Senin, 16 Oktober, HCC terbaru itu sudah mencakup semua keputusan akhir antara OCA dengan tuan rumah Asian Games 2018. Karena itu, ia menekankan kepada Indonesia untuk fokus terhadap persiapan penyelenggaraan agar pesta olahraga yang berlangsung, 18 Agustus - 2 September 2018 itu berjalan dengan baik.

"HCC terbaru ini sudah merangkum semua usulan, kepentingan, dan kemampuan, baik OCA dan juga INASGOC dalam mempersiapkan Asian Games 2018. Ini hal positif bagi kami karana pemerintah Indonesia memperlihatkan dukungan penuh agar Asian Games 2018 berlangsung sukses," ungkap Sheikh.

Erick menambahkan, HCC terbaru itu memberikan kelegaan bagi INASGOC yang terus mengupayakan penambahan dana dari luar APBN. HCC terkini itu juga membantu tuan rumah meminimalkan kekurangan biaya penyelenggaraan Asian Games yang tergantung aliran kas masuk dari OCA ke INASGOC.

"Seperti yang kita ketahui, dari anggaran yang tersedia sekarang ini, baru ada Rp 4,5 triliun, sementara kebutuhan Rp 5,6 triliun. Nah, Rp 1,1 triliun itu merupakan gap atau kekurangan. Dengan perubahan kontrak ini, Insya Allah akan membantu cashflow bagi kami selaku penyelenggara," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement