Selasa 17 Oct 2017 15:34 WIB

Bupati Janji akan Perjuangkan Pendidikan Putra Choirul Huda

Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Selasa (17/10) mengaku Pemkab Lamongan akan memperjuangkan jaminan biaya pendidikan bagi dua putra almarhum Choirul Huda. ''Pemkab juga siap memberikan fasilitas yang memiliki minat untuk melanjutkan karier orang tuanya,'' Fadeli yang juga sempat takziah ke rumah duka, Jalan Basuki Rahmad 66 Lamongan.

Pemerintah Kabupaten Lamongan berencana pula mengabadikan nama penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal usai laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1 tersebut. Fadeli mengaku masih menimbang beberapa masukan terkait rencana tersebut, seperti membuat patung, nama stadion atau tribun penonton.

Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan rasa hormat atas loyalitas dan totalitas kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal dunia akibat berbenturan dengan pemain setim di laga kontra Semen Padang, Ahad (15/10). Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Choirul Huda.

"PSSI turut berduka sedalam dalamnya atas wafatnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Kami merasa kehilangan salah satu kiper terbaik di sepak bola Indonesia. Semoga almarhum khusnul khotimah dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, juga keluarganya diberikan ketabahan dan ikhlas. Amin," tutur Edy Rahmayadi.

Choirul Huda berpulang usai bertabrakan dengan bek Persela, Ramon Rodrigues, pada menit ke-44 laga melawan Semen Padang, yang berakhir 2-0 untuk tuan rumah, di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu sore.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, pemain bertinggi badan 181 centimeter itu sempat tidak sadarkan diri di lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Kabupaten Lamongan, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement