Alberts Kritik Keselamatan Liga1 Pascainsiden Kiper Persela

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menilai wafatnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda pascapertandingan kontra Semen Padang, Ahad (15/10) sore, merupakan peristiwa penting yang patut menjadi evaluasi penyelenggara. Hal ini terkait jaminan keamanan dan keselamatan para pemain.

"Ada yang lebih penting sebelum bicara soal yang juara. Keamanan bagi pemain sepak bola menjadi sangat penting, terkait insiden Persela kemarin," kata Alberts, Rabu (18/10), menjelang laga tandang PSM menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, Kamis (19/10).

Menurut Alberts, perangkat keamanan kompetisi mulai dari wasit, tim medis, tim keamanan, dan lainnya saat ini dituntut untuk menjalankan fungsinya secara serius guna mengantisipasi terulangnya insiden. "Semua yang bertugas harus bertindak baik, jangan terjadi insiden ini lagi," katanya.

Satu pemain yang meninggal, kata Alberts, tidak akan bisa menggantikan gelar juara bagi tim manapun. "Saya berbela sungkawa atas kepergian korban dan berdoa yang terbaik untuk keluarganya," jelasnya.

Alberts juga meminta pantia penyelenggara untuk memperbaiki lagi aturan bermain bagi peserta agar ke depan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Penyataan itu muncul sebagai respons Alberts atas insiden kericuhan antara pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy dengan ofisial Barito Putra, Ahad (15/10) malam. "Saya terkena sanksi untuk mengatakan hal yang menjadi kebenaran di luar sana, namun manajemen Bhayangkara tidak ada sanksi apapun saat Simon terlibat dalam insiden itu," katanya.

Alberts menyatakan kesediaannya untuk mengucapkan selamat kepada pemenang pada pertandingan nanti, bila seluruh komponen pendukung pertandingan dipersiapkan secara matang dan profesional.

"Namun, dua tim terbaik akan bertanding nanti. Kalau pemain lebih diperhatikan, lapangan kondisinya bagus, perangkat wasit bagus, saya bersedia ucapkan selamat kepada pemenang," jelas Alberts.