REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI bersama Liga Indonesia Baru (LIB) membatalkan pertemuan dengan klub-klub Liga 2 2017. Pembatalan itu memastikan federasi dan operator memperpanjang penundaan putaran perempat final kompetisi antar klub kasta kedua di Tanah Air.
"Pertemuannya diundur karena ada permintaan dari PSSI," kata Direktur Regulasi Hukum dan Kompetisi LIB Tigor Shalomboboy, lewat pesan singkatnya pada Jumat (20/10). Dia tak menjelaskan alasan mundur dari PSSI tersebut.
Tapi kata Tigor, rencana pertemuan antara federasi dan operator serta klub-klub Liga 2 dijadwalkan kembali pada 31 Oktober mendatang. Pertemuan nanti. diterangkan dia, fokus pada pembahasan persoalan yang diagendakan semula.
Pekan lalu, PSSI dan LIB memutuskan menunda pekan perempat final Liga 2. Putaran babak delapan besar klub-klub kasta kedua itu semula akan dimulai pada Jumat (20/10). Akan tetapi, dalam pekan terakhir babak 16 besar Liga 2, sejumlah insiden dan kerusuhan sepak bola terjadi.
Bahkan saat laga antara Persita Tangerang menjamu PSMS Medan, pada Rabu (11/10) di Stadion Lapangan Persikabo, Bogor, menewaskan satu suporter tuan rumah. Banu Rusma, laki-laki 17 tahun itu meninggal dunia setelah baku hantam dengan suporter tim tamu yang didominasi para prajurit tentara dari Divif 1 Cilodong.
Sejumlah kerusuhan lain, juga terjadi sebelum laga tersebut. Tensi tinggi di Liga 2, membuat PSSI dan LIB memutuskan menghentikan sementara putaran Liga 2 sampai batas yang belum ditentukan. Ada delapan kesebelasan yang dipastikan ambil bagian dalam putaran lanjutan di kompetisi tersebut.
Mereka yaitu, di Grup X seperti, Persis Solo dan PSMS Medan, serta Kalteng Putra juga Martapura FC. Di Grup Y, ada PSIS Semarang, PSPS Pekan Baru, PS Mojokerto Putra, dan Persebaya Surabaya. LIB, sejak pekan lalu sampai 14 Oktober lalu, juga sudah mengantongi tiga klub sebagai lokasi dan tuan rumah babak delapan besar itu.
Tiga calon tuan rumah tersebut, yakni Persis, Persebaya, dan PSMS. Akan tetapi, Tigor melanjutkan lantaran para kesebelasan yang mengajukan diri sebagai tuan rumah akan dikaji ulang. Sebab tiga kesebelasan tersebut, masing-masing punya catatan tak baik dan berpotensi membuat pertandingan menjadi tak netral juga sulit kondusif.
Tigor menerangkan, rencana pertemuan nanti juga akan memutuskan terkait tuan rumah tersebut. Apakah akan ditempat yang netral atau di tempat lain akan dibahas dalam pertemuan tersebut, sambung dia. Tigor menambahkan, namun pembahasan inti dalam pertemuan tersebut yaitu agar memastikan kapan putaran perempat final Liga 2 digelar.