Ahad 22 Oct 2017 16:39 WIB

Legenda Persija Prihatin Pembinaan Bibit Muda

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Pemain muda Indonesia.
Pemain muda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda sepak bola Persija Jakarta, Dede Sulaiman mengaku prihatin dengan pembinaan pemain usia muda di DKI Jakarta. Menurut dia, pembinaan di ibu kota tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Salah satu indikatornya adalah minimnya kompetisi usia muda yang dilakukan oleh Asprov PSSI DKI Jakarta. Oleh karena itu perubahan pada kepengurusan Asprov PSSI DKI Jakarta wajib dilakukan.

Pemain yang ikut membawa tim nasional Indonesia ke babak final SEA Games 1979 di Jakarta itu mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta menjadi kesempatan untuk memperbaiki pembinaan.

Dede mengaku cukup senang dengan kabar mantan manajer PS Polri, Kombes Pol Uden Kusumawijaya yang mencalonkan diri sebagai ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta. Sebab, Uden mengerti dan pernah terjun ke dunia sepak bola.

"Saya sebagai mantan pemain nasional dan pemain Persija mendukung Pak Uden untuk menjadi Asprov DKI Jakarta. Dia orang bola, pastinya paham dan mengerti sepak bola," kata legenda timnas yang membawa tim Garuda juara Subgrup 3B Kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Asia, saat ditemui di Jakarta, Ahad (22/10).

Masih kata Dede, dengan tidak bagusnya kinerja Asprov PSSI DKI Jakarta maka wajar apabila mereka digugat oleh anggotanya sendiri.

Dede mengatakan beberapa waktu lalu, para anggota layangkan mosi tidak percaya terhadap Asprov PSSI DKI Jakarta kepada PSSI Pusat dikarenakan banyak hal yang dirasa membodohi anggotanya. Tidak hanya itu, selama dibawa kepengurusan Gusti Randa dan plt-nya Vivien Sungkono, tidak ada kegiatan yang dilakukan.

"Saya kira yang paling parah adalah saat DKI Jakarta 2015 tidak mengikuti ajang Soeratin. Ini jelas berdampak terhadap pembinaan pemain muda. Mengingat sebelum-sebelumnya DKI Jakarta selalu menjadi penyumbang pemain muda di tubuh timnas Indonesia," ujar Dede.

Dengan majunya Uden ke bursa pemilihan ketua umum diharapkan mampu memperbaiki kinerja Asprov PSSI DKI Jakarta. Dede juga berpesan kepada para voters agar dapat berpikir jernih dalam memilih ketua umumnya untuk masa depan sepak bola DKI Jakarta.

"Saya minta agar para voters jernih dalam memilih. Kalau masih tidak bisa jangan harap sepak bola kita maju," kata Dede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement