REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Pelatih Paris-Saint Germain, Unai Emery merasa kartu merah yang diberikan kepada Neymar saat bentrok kontra Olympique Marseille dalam le Classique (laga Klasik) kurang tepat. Neymar diusir pada menit ke-85 setelah mendapatkan kartu kuning kedua akibat bereaksi berlebihan setelah dijegal. Neymar menanduk Lucas Ocampos yang menjegalnya.
Saat itu kedudukan 2-1 untuk keunggulan Marseille. Untunglah PSG punya Edinson Cavani. Top skorer les Rouge et Bleu ini menjadi penyelamat lewat gol tendangan bebasnya pada injury time untuk memaksakan hasil imbang 2-2. (Baca: PSG Perpanjang Rekor tak Terkalahkan di Ligue 1)
"Kami sedikit kecewa dengan dikeluarkannya Neymar karena dia banyak dilanggar selama pertandingan. Saya pikir, wasit perlu berpikir dengan baik," kata Emery, dikutip dari Sportkeeda, Senin (23/10).
Ia menegaskan bahwa para pemain harus dilindungi. Kartu kuning itu, menurut dia tidak adil bagi Neymar.
"Dia pemain yang ingin bermain, tapi di setiap pertandingan dia diprovokasi, ada agresi. Saya pikir ini adalah tugas untuk melindungi pemain penting di kedua tim," ungkap Emery.
Melihat timnya yang hanya mampu mencuri satu poin, Emery pun menganggap itu sebagai hal yang pantas untuk diterima anak asuhnya.
Ia menunjuk sejumlah hal. Pertama, rumput Stade Velodrome yang disebut lebih panjang. Pasukannya juga tampil dengan irama yang kurang. PSG ingin ritme lebih banyak, lebih banyak permainan, tapi sulit untuk mewujudkannya.
"Mereka mempunyai kesempatan dan mencetak skor pada babak pertama. Setelah 2-1 dan Neymar keluar dari lapangan, itu menjadi hal sulit bagi kami tapi karakter tim membantu kami mengakhiri dengan skor imbang," kata dia.
Les Parisien masih nyaman di puncak klasemen sementara Ligue 1 Prancis dengan torehan 26 poin. Monaco membuntuti di posisi kedua dengan nilai 22. Adapun Marseille berada di peringkat kelima dengan total 18 poin.
Lihat gol tendangan bebas Cavani ke gawang Marseille: (sumber: Youtube)