Rabu 25 Oct 2017 00:42 WIB

Lika-Liku Sepak Bola Indonesia di 3 Tahun Rezim Jokowi-JK

Timnas Indonesia U-16.
Foto:
Persib saat menjuarai Piala Presiden 2015.

Tidak hanya pemain asing, pemain Indonesia mulai meninggalkan liga nasional untuk bermain di liga negara lain pada Januari 2015. Diantaranya, Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan Abdul Rahman memilih berkarier di Liga Amadora Timor Leste sebagai imbas dihentikannya ISL 2015 akibat sanksi pembekuan dari Menpora. Mereka bergabung dengan Karketu Dili FC.

Pada 10 Januari, Persipasi Bandung Raya yang sedang dilanda kesulitan finansial diakuisisi PT Polana Bola Madura Bersatu. Kemudian nama Persipasi Bandung Raya diubah menjadi Madura United FC, dan bermarkas di Stadion Gelora Bangkalan.

Induk sepak bola dunia, FIFA, telah membalas surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang ditandatangani Menteri Imam Nahrawi pada 28 Januari 2016. Dalam surat itu, FIFA menolak permintaan Kemenpora yang menginginkan perubahan kerangka acuan Komite Ad-hoc Reformasi PSSI. Itu karena telah resmi disetujui komite eksekutif (Exco) FIFA pada rapat 2 dan 3 Desember 2015.

Mahkamah Agung menolak kasasi Menpora terhadap putusan pengadilan tata usaha negara (PTUN) dan pengadilan tinggi tata usaha negara (PTTUN) yang memenangkan memenangkan banding PSSI. Pada bulan yang sama, Ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi penggunaan dana hibah di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Jatim tahun anggaran 2016 untuk pembelian IPO Bank Jatim. Penetapan itu dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.

Untuk menggantikan ISL yang terhenti di tengah jalan, PT Gelora Trisula Semesta menggelar Indonesia Soccer Championship (ISC) pada April 2016. Ini menjadi satu-satunya kompetisi sepak bola nasional yang bergulir pada 2016. 

Presiden Joko Widodo berkenan membuka turnamen jangka panjang yang diikuti klub level ISL ini di Stadion Mandala, Jayapura. Kemudian, Tim Mutiara Hitam mengawali turnamen ini dengan hasil imbang 1-1 melawan Persija Jakarta

Setelah satu tahun lamanya terbelenggu sanksi FIFA akibat konflik PSSI dengan Kemenpora, sepak bola Indonesia akhirnya keluar dari masa suram. Pada 13 Mei 2016, FIFA mencabut sanksi penangguhan terhadap Indonesia dalam kongres di Mexico City. 

Pencabutan sanksi itu dilakukan federasi sepak bola dunia, usai mereka mendapat surat dari pemerintah Indonesia terkait pencabutan pembekuan PSSI.

Pada Juni ini, PSSI kembali menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia untuk berlaga di Piala AFF 2016 setelah pencabutan sanksi penangguhan dari FIFA. Kepastian itu mengejutkan karena pelatih asal Austria itu tidak menjalani fit and proper test yang digelar Komite Teknik dan Pengembangan PSSI serta tim panelis. 

Sementara tiga pelatih, yakni Nilmaizar, Rahmad Darmawan, dan Indra Sjafri hadir, memenuhi panggilan tes kepatutan dan kelayakan tersebut.

Setelah tim nasional Indonesia mulai berlaga lagi di ajang internasional, operator dan klub ISC A 2016 menemui kesepakatan mengenai pemanggilan pemain untuk memperkuat timnas Indonesia pada Juli 2016. Kesepakatan tersebut adalah setiap klub hanya menyumbangkan maksimal dua pemain ke timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2016.

Usai terbebas dari sanksi FIFA, PSSI menggelar kongres luar biasa (KLB) di Ancol, Jakarta, pada Agustus 2016. Hasil KLB menetapkan kongres pemilihan digelar 17 Oktober, dan menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt ketua umum PSSI. Hasil keputusan dari KLB Ancol tersebut mendapat respons positif dari FIFA.

Kemenpora kembali ikut campur urusan rumah tangga PSSI. Mereka memberikan rekomendasi agar kongres pemilihan PSSI diselenggarakan di Yogyakarta dengan alasan sebagai wujud reformasi PSSI untuk kembali ke titik nol pada September 2016. 

Pada bulan ini juga, timnas Indonesia menjalani laga internasional pertama pascapencabutan sanksi penangguhan dari FIFA. 'Debut' skuat Garuda pun diwarnai kemenangan 3-0 atas Malaysia di Stadion Manahan Solo. 

PSSI menetapkan kongres pemilihan digelar di Makassar, meski enpora menegaskan hanya memberikan rekomendasi agenda itu dilaksanakan di Yogyakarta. Namun, FIFA turun tangan. Berdasarkan hasil rapat komite eksekutif (Exco) PSSI, induk organisasi sepakbola dunia ini menetapkan kongres pemilihan digelar 10 November di Jakarta.

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI berhasil digelar dengan agenda pemilihan ketua umum PSSI, pada 10 November. Edy Rahmyadi resmi terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2016-2020 melalui kongres pemilihan di Jakarta. Joko Driyono dan Iwan Budianto menjadi wakil ketua umum PSSI.

Peluang Indonesia untuk keluar sebagai juara Piala AFF 2016 pupus. Itu setelah dipaksa menelan kekalahan 2-0 dari Thailand di leg kedua final di Bangkok. 

Padahal, Timnas Indonesia untuk kali pertama setelah memetik kemenangan 2-1 atas Thailand di leg pertama final di Stadion Pakansari. Teerasil Dangda sempat membawa Thailand unggul, sebelum akhirnya Rizky Pora dan Hansamu Yama membalikkan keadaan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement