Kamis 26 Oct 2017 03:14 WIB

Pelatih Bhayangkara: Tiga Angka dari Persela Harga Mati

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Jelang laga lawan Persela Lamongan Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy (kaos biru) memimpin latihan anak asuhnya di Stadion ISCI, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Ali Mansur
Jelang laga lawan Persela Lamongan Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy (kaos biru) memimpin latihan anak asuhnya di Stadion ISCI, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bhayangkara FC memburuk kemenangan atas Persela Lamongan untuk menjaga peluang menjuarai Liga 1. Kedua kesebelasan akan melakoni laga pekan ke-31 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (27/1).

"Tiga angka menjadi harga mati," kata dia dalam rilis resmi Bhayangkara, Rabu (25/10).

Seharusnya Bhayangkara FC menghadapi Madura United. Lantaran sanksi Komdis PSSI terhadap Laskar Sapeh Kerrap, membuat pertandingan kedua kesebelasan ditunda menjadi Rabu (8/11). Operator Liga Indonesia Baru (LIB), pun memajukan laga korps Kepolisian menjamu Laskar Joko Tingkir, yang seharusnya digelar pada pekan ke-32, Sabtu (4/11).

Target tiga angka yang diwajibkan Simon memang wajar. Itu jika menengok posisi klasemen kesebelasan. Bhayangkara turun ke peringkat kedua dengan nilai 59. Terpaut dua angka dari pamuncak klasemen PSM Makassar yang kini punya nilai 61. Sementara Persela menempati posisi 11 dengan nilai 39.

Bhayangkara punya peluang mengamankan tiga angka karena Persela sudah tak punya motivasi apa pun dalam laga ini. Tim asuhan Aji Santoso sudah dipastikan terbebas dari degradasi.

Sementara Bhayangkara FC punya peluang kembali ke puncak. Sebab, PSM sudah melakoni pekan ke-31. Sementara Bhayangkara, baru menjalani pekan ke-30. 

Perolehan tiga angka, menjadi harapan Simon agar kembali ke puncak klasemen. Apalagi target juara sudah digariskan manajemen klub tersebut dengan sisa empat laga sebelum Liga 1 pungkas pada pekan ke-34.

Simon melanjutkan, menjamu Persela nanti para pemainnya harus tampil habis-habisan. Formasi serang akan dia terapkan agar mampu mencetak gol cepat. Menurut Simon tanpa penjaga gawang utamanya, Persela punya kualitas penjaga gawang yang berbeda.

"Persela memang kehilangan kipernya. Itu juga mungkin berimbas kepada cara main timnya pada dua pertandingan terakhir," kata Simon.

Tetapi dia juga mengingatkan para penggawanya agar tak takut saat duel merebut bola. Menurut Simon, yang menjadi masalah bagi pemainnya dalam dua laga terakhir, yaitu para pemainnya yang takut mengalami cedera. 

"Itu tidak boleh terjadi. Kalau ragu-ragu malah akan berakibat cedera. Dan itu fatal," sambung dia. Dalam dua laga terakhir, Bhayangkara mengalami mimpi buruk. Enam angka melayang setelah ditaklukkan 0-2 dan dilibas Barito Putera 0-1.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement