Jumat 27 Oct 2017 06:13 WIB

Hadapi Nice, PSG tak Perlu Khawatir tanpa Neymar

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Ratna Puspita
Striker PSG Neymar (kiri) diusir wasit Ruddy Buquet (kanan) pada pertandingan Ligue 1 Perancis antara  Olympique Marseille melawan Paris Saint-Germain di Velodrome stadium, Marseille.
Foto: Guillaume Horcajuello/EPA
Striker PSG Neymar (kiri) diusir wasit Ruddy Buquet (kanan) pada pertandingan Ligue 1 Perancis antara Olympique Marseille melawan Paris Saint-Germain di Velodrome stadium, Marseille.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Partai big match akan terjadi pada lanjutan Ligue 1 pekan ke-11. Tuan rumah Paris-Saint Germain (PSG) bakal menjajal kekuatan tim kuda hitam OGC Nice di Stadion Parc de Princes, Sabtu (28/10) dini hari nanti. 

Dalam bentrok melawan Nice, PSG dipastikan tanpa kehadiran sang megabintang Neymar Jr. Pemain asal Brasil tersebut mendapat akumulasi dua kartu kuning saat menjatuhkan pemain Marseille, Ocampos.

Emery tak perlu khawatir, kendati Neymar absen. PSG memiliki banyak stok penyerang sayap dengan tipikal permainan sama seperti Neymar. 

Terlebih Edinson Cavani dan Kylian Mbappe tengah on fire. Catatan dari Whoscored, Les Rouge-et-Bleu merupakan tim paling produktif di pentas Liga Prancis dan Liga Champions dengan total 31 gol dan 12 gol.

"Tentu akan sangat berarti jika dia (Neymar) berada bersama kami,” kata pelatih PSG Unai Emery dilansir Le10Sport, Kamis (26/10).

Tetapi, Emery mengatakan, Neymar tahu apa yang ia alami dan menyadarinya. Dia menambahkan pemain yang didatangkan dari Barcelona itu harus belajar dari apa yang terjadi pada pekan lalu. 

“Saya pun telah mengajarkan kepadanya bagaimana mengelola tekanan. Dia perlu mengendalikan emosinya dan menghindari reaksi-reaksi yang tak diinginkan," kata eks pelatih Sevilla.

Absennya Neymar jadi kesempatan berharga Angel Di Maria. Pemain yang kerap menjadi pilihan kedua di Les Parisien tentu tak ingin menyianyiakan peluang ini dan berharap bisa menunjukan permainan terbaik agar menarik perhatian Emery.

Tantangan lain bagi PSG yakni tekanan meraih memetik tiga angka sekaligus mengamankan posisi mereka di puncak klasemen setelah hasil imbang di laga sebelumnya. Bertandang ke Olympique Marseille akhir pekan kemarin PSG harus menerima hasil imbang 2-2. 

Hal tersebut sekaligus menambah catatan imbang Les Parisien menjadi dua hingga menginjak pekan kesepuluh. Pun demikian pada laga ini Edinson Cavani dan kawan-kawan mencoba bangkit ke jalur kemenangan saat menjamu Nice.

Tentu pasukan Emery difavoritkan keluar memetik tiga angka. Terlebih tim asuhan Lucien Favre sedang dalam masa suram usai menelan empat kekalahan dari lima pertandingan terakhir baik di pentas Ligue 1 dan Liga Europa.

Meski demikian pelatih asal Spanyol menilai laga ini menjadi ajang balas dendam mereka setelah tak pernah menanang melawan Nice musim 2016/2017. "Melawan Nice adalah hal yang sangat baik cocok untuk memiliki kesempatan meraih kemenangan,” kata Emery. 

Emery mengatakan anak-anak asuhannya tidak pernah menang melawan Nice tahun lalu dengan hasil imbang dan kerugian. “Tujuan saat ini adalah fokus untuk laga melawan Nice dan mempertahankan tiga angka di kandang," kata emery menegaskan. 

Emery juga bakal ditinggal gelandang tengah Thiago Motta yang mengalami cedera lutut. Dua ful bek mereka Dani Alves dan Thomas Meunier masih diragukan tampil. "Dia (Motta) bermain dengan beberapa sakit di lutut saat melawan Marseille. Jadi untuk pertandingan nanti melawan Nice dia tidak ada bersama kita," kata Emery.

Sementara itu, pelatih OGC Nice Lucien Favre dalam sebuah wawancara bersama wartawan menegaskan timnya sudah tidak sabar untuk bertarung dengan kesebelasan Kota Paris. "Akan ada periode yang lebih baik, dan kami sedang menuju ke sana,” ucap pelatih asal Swiss tersebut dikutip media Prancis, Kamis (26/10). 

Dia menerangkan Nice harus memperbaiki sesuatu. “Saya ulangi bahwa kita harus memiliki beberapa poin lagi. Pertandingan melawan PSG sangatlah sulit, mereka sedang membangun mimpi besar. Tapi kita tak akan pulang dengan kepala tertunduk," ujar dia. 

Tim berjuluk Aiglons masih terjerembab di posisi 14 dengan perolehan nilai 10, tiga kali menang, sekali imbang, dan enam kali kalah. "Sudah saya katakan sejak awal kita akan menjalani periode yang sulit. Ini mengecewakan saya terlebih kami kalah beruntun di empat laga terakhir. Tapi perubahan tim di musim panas membuat kita harus kembali beradaptasi," kata dia.

Penyerang asal Italia Mario Balotelli bakal menjadi tulang punggung Nice. Sejauh ini, ia telah mengemas delapan gol dari 11 laga. Musim lalu performa Nice terbilang apik mereka mampu finis diurutan ketiga dan masuk zona liga Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement