Ahad 29 Oct 2017 05:32 WIB

Misi Napoli Pertahankan Singgasana Serie A

Rep: Frederikus Bata/Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ratna Puspita
Para pemain SSC Napoli merayakan kemenangan 2-1 atas tim Ibu Kota, AS Roma, pada lanjutan Serie A Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Ahad (14/10) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/ETTORE FERRARI
Para pemain SSC Napoli merayakan kemenangan 2-1 atas tim Ibu Kota, AS Roma, pada lanjutan Serie A Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Ahad (14/10) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES — Napoli kian konsisten di kancah Serie A musim 2017/2018. Hingga pekan kesepuluh kompetisi tertinggi di Italia bergulir, armada Partenopei nyaman di kursi capolista.

Marek Hamsik dan rekan-rekan mengantongi 28 poin, hasil sembilan kemenangan dan sekali imbang. Teranyar, anak-anak Neapolitan menggasak tuan rumah Genoa 3-2. Itu membuat singgasana I Ciucciarelli belum tersentuh.

Meski duduk sebagai pemimpin klasemen, kursi yang Napoli tempati belum bisa dikatakan nyaman. Di bawah mereka, ada Inter Milan, Juventus, dan SS Lazio yang selalu memberikan tekanan di sepanjang pekan.

Inter yang tertinggal sebiji angka di kursi runner-up, juga Juventus di peringkat ketiga senantiasa mengintai. Jelas, misi Napoli mempertahankan kursi Capolista sangat menanntang. Kemenangan menjadi target semestinya di setiap pekan.

Pada giornata ke-11 nanti, Napoli kembali ke kandang. Anak asuh Maurizio Sarri menjamu Sassulo di Stadion San Paulo, Ahad (29/10) malam WIB. Sang pelatih menginginkan determinasi lebih dari pasukannya.

Sarri meminta Raul Albiol cs jangan cepat berpuas diri. "Kami melakukan dengan baik secara teknis. Namun dari segi karakter, banyak yang diperbaiki, dan mungkin saja kami beristirahat terlalu dini," kata allenatore 58 tahun ini kepada Mediaset Premium, dikutip dari Football Italia.

Sarri menampik kalau anak asuhnya dinilai dilanda kelelahan. Melawan Genoa pada tengah pekan lalu,  meski sedikit kedodoran pada menit-menit terakhir, menurutnya Napoli mengendalikan laga sepenuhnya. Ia meminta pemainnya  tidak boleh ada penurunan fokus kontra  Sassuolo. 

Laga ini juga akan menjadi ujian mental juara. Napoli dituntut tampil sempurna jika ingin berjaya di kompetisi ketat seperti Liga Italia. 

Untuk itulah, penggawa Napoli Elseid Hysaj meminta rekan-rekannya untuk bisa menjaga konsistensi. Hysaj mengatakan, laga melawan tim yang sekalipun dianggap medioker seperti Sassuolo harus dijalani bak final.

"Di hadapan Sassuolo, kami harus terus menjaga mentalitas menang seperti yang kami tunjukkan sejauh ini. Saat ini kami dalam performa puncak yang terjaga," kata Hysaj dikutip dari laman resmi Napoli, Sabtu (28/10).

Pemain asal Albania ini mengatakan, hasrat Napoli untuk jadi penantang serius perebutan scudetto sudah terlihat ketika menghantam Genoa tengah pekan kemarin. Meski sempat tertinggal, Partenopei Gli Azzurri bisa bangkit dan menutup laga dengan skor 3-2.

Namun, menurut Hysaj penampilan timnya masih menyisakan pekerjaan rumah yang besar. Yakni soal konsentrasi tim di awal laga. Pemain 23 tahun ini mengatakan, Napoli kerap kecolongan gol saat laga berumur belum lebih dari 15 menit.

Hysaj mengakui, butuh fokus tinggi untuk bisa langsung tampil baik sejak menit pertama hingga peluit terakhir dibunyikan. Untuk itulah, ia yakin Sassuolo akan jadi ujian yang sangat baik bagi timnya dalam mempertahankan posisi di papan atas.

Menurut Hysaj, Sassuolo sudah membuktikan kekuatan mereka dengan terus bertahan di Seri A sejak promosi 2013 silam. Napoli sendiri tak bisa menaklukkan Sassuolo musim lalu. Melakoni dua laga, hasil seri jadi penghias papan skor baik saat kandang maupun tandang.

"Kami ingin jadi penantang serius dalam meraih Scudetto. Saya harap dukungan suporter di San Paolo (markas Napoli) bisa memberikan kami energi besar," kata eks pemain Empoli ini.

Menjelang duel ini performa Sassuolo sedang jelek-jeleknya. Hingga pekan ke-10, skuat I Neroverdi berada di tangga ke-15 tabel klasifika. Skuat polesan Cristian Bucchi baru mengantongi delapan poin, hasil dua kemenangan dan dua imbang. Sisanya enam laga berakhir dengan kekalahan.

Teranyar, kala menjamu Udinese di Mapei Stadium, Sassuolo tumbang 0-1. Itu membuat posisi Bucchi dalam tekanan. Kursi panas sang allenatore kian rawan ketika harus berkunjung ke San Paulo.

"Saya tidak tahu tentang bagaimana masa depan saya di klub ini. Saya selalu ingin menantang diri saya," ujar juru taktik kelahiran Roma ini.

Bucchi menyebut timnya sedang menghadapi dua pekan yang sulit. Setelah tandang ke markas Napoli, Sassuolo akan kedatangan AC Milan pada pekan berikutnya.

Dengan kondisi timnya yang sedang menempati papan bawah, Bucchi khawatir Sassuolo akan terjerumus ke zona merah. Saat ini, Sassuolo cuma punya delapan angka dari sembilan laga. Mereka cuma unggul dua angka dari penghuni tubir degradasi di posisi ke-18, Helas Verona.

Andai kalah melawan Napoli lalu kembali tersungkur menghadapi Milan, maka I Neroverdi kemungkinan besar langsung masuk ke zona degradasi.

Atas dasar kecemasan inilah, Bucchi berharap pasukannya tak jadi bulan-bulanan di markas Napoli. Setelah itu, ia mengharapkan adanya keajaiban ketika menjamu Milan.

Jika bisa meraih dua angka dari Napoli dan Milan maka Bucchi menilai itu sudah lebih dari cukup. Hanya saja, ia tahu tujuan tersebut tidak akan dengan mudah dicapai.

"Situasi kami rumit karena kami tak bisa meraih hasil maksimal sebelum menjalani pekan-pekan yang berat. Saya harap kami bisa meraih sesuatu di Naples dan mental kami tak hancur pulang dari sana," kata pelatih 40 tahun ini.

Dalam delapan pertemuan terakhi kedua tim, Napoli berjaya. Tuan rumah mengantongi empat kemenangan, sekali kalah, dan sisanya berakhir imbang. Sebuah misi maha berat bagi Sassuolo mencuri tiga angka di Kota Naples.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement