REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pekan ke-32 Liga 1 terasa spesial buat Persib Bandung dan
Semen Padang. Maung Bandung dan Kabau Sirah sama-sama berhasil mengakhiri paceklik kemenangan.
Persib berhasil mengalahkan Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat (27/10) dengan skor 3-1. Sehari kemudian, Semen Padang menjamu Perseru Serui di Stadion Gelora Haji Agus Salim, Padang juga memetik kemenangan dengan skor yang sama.
Kemenangan di pekan ke 32 ini disambut emosional oleh suporter kedua tim. Bagi Persib kemenangan atas Si Naga Mekes merupakan yang pertama sejak awal September lalu. Sebelum kedatangan Kukar ke Bandung, Pangeran Biru tak pernah menang dalam delapan laga beruntun. Dua kali kalah dan enam kali seri membuat klub tersebut sulit masuk ke zona 10 besar.
Semen Padang lebih parah. Sejak Agustus lalu, Kabau Sirah tak pernah menang. Sebelum melawan the Black Orange, Semen Padang hanya memetik satu kemenangan selama putaran kedua. Satu kemenangan itupun dipetik
dari tim lemah Persegres Gresik, United.
Sebanyak 13 laga beruntun setelah itu, Semen Padang puasa kemenangan. Dalam rentetan hasil buruk itu, Semen Padang harus berpisah dengan pelatih Nil Maizar. Nil dipecat setelah kalah 4-0 di markas PSM Makassar.
Sejak pekan ke 31, Semen Padang menunjuk Safriyanto Rusli sebagai pelatih kepala. Kemenangan atas Serui kemarin merupakan kado selamat datang untuk coach Rusli yang baru mulai mengarsiteki Riko Simanjuntak
dan kawan-kawan sejak melawan Persija Jakarta.
Momen mengakhiri paceklik kemenangan kemarin berbarengan dengan naiknya peringkat Semen Padang ke posisi 16. Artinya Semen Padang keluar dari zona degradasi.
Kemenangan ini terasa meriah karena suasana di Stadion Haji Agus Salim terlihat berbeda dibanding laga-laga kandang mereka sebelumnya. Karena tak pernah menang di 13 laga beruntun, minat suporter datang ke
stadion sempat menurun drastis.
Namun, fan Kabau Sirah dari berbagai komunitas tak sanggup membiarkan timnya berjuang tanpa dukungan di saat ancaman degradasi di depan mata. Selama melawan Serui, seisi Stadion Haji Agus Salim pekat dengan
warna merah. Ribuan pengemar Semen Padang bernyanyi sepanjang laga. Mereka pun memamerkan begitu banyak poster, spanduk dan baliho yang bertuliskan kata-kata motivasi dan semangat untuk bangkit.
Striker Semen Padang Marcel Sacramento merasakan energi positif dari suporter sepanjang laga. Marcel takjub karena sudah lama tak merasakan suasana emosional di bawah pekatnya warna merah di stadion. "Selamat kepada semua yang mendukung Semen Padang. Pesta yang indah," ujar Marcel.
Kondisi berbeda dengan momen kemenangan Persib atas Kukar. Persib bermain melawan Naga Mekes hanya didukung oleh minoritas Bobotoh. Stadion Jalak sepi penonton karena lima laga kandang sebelumnya Maung
Bandung selalu bermain seri. Permainan Persib baik kandang maupun tandang pun terkesan menoton. Arah permainan Persib tidak jelas sehingga udah ditebak oleh lawan.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memahami perasaan Bobotoh dalam kondisi ini. Menurut Umuh, wajar jika penggemar mereka kecewa. "Tidak bisa bilang apa-apa, kalau Bobotoh kecewa itu hak mereka. Tugas
kami membayar kececewaan dengan kemenangan. Alhamdulillah terbayar ya," ujar Umuh.
Masih ada tiga laga yang menanti Persib sampai musim berakhir. Yakni melawan Persija Jakarta, Perseru Serui dan Borneo FC. Bagi Semen Padang, perjuangan mereka untuk bisa bertahan di Liga 1 hanya tersisa di dua laga. Yakni melawan Arema FC dan PS TNI.