REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU) Jose Mourinho mengaku sengaja memerintahkan bek kiri Daley Blind sebagai penendang penalti ketika timnya mengalahkan Benfica 2-0 dalam duel Liga Champions, Rabu (1/11) dini hari WIB. Padahal, ada striker Romelu Lukaku yang bermain di atas lapangan. Pada laga tersebut, MU mendapat dua hadiah penalti.
Penalti pertama menit ke-15 yang ditendang Anthony Martial tak membuahkan gol. Lalu pada penalti kedua pada menit ke-78, Mourinho kembali tak menunjuk Lukaku. Justru, Blind yang berposisi sebagai bek kiri diberikan tugas tersebut. Bek asal Belanda itu pun sukses menjalankan tugasnya.
Menurut Mourinho, ini merupakan kebijakan yang didasari oleh analisis. Pelatih asal Portugal ini mengatakan, sebenarnya, Lukaku dan Ander Herrera siap untuk mengembankan tugas tersebut. Namun, ia melihat Blind lebih siap mental.
"Saya yang meminta Blind mengambil tendangan. Hasil latihan jadi pertimbangan, dan saya pikir saya sudah membuat keputusan tepat," kata Mourinho dikutip dari laman resmi MU, Rabu. (Baca juga: Pelatih Benfica Frustrasi Timnya Kalah Lagi dari MU)
Lebih jauh, Mourinho mengaku ingin melindungi Lukaku. Menurut eks pelatih Porto ini, hadiah penalti menjelang laga berakhir sangatlah bernilai meskipun timnya sedang unggul 1-0.
Mourinho pun tak mau Lukaku merasa terbebani dengan tugas tersebut. Jika Lukaku sampai gagal, Mourinho tak mau pemain 24 tahun itu kemudian terpukul mentalnya. Terlebih, Lukaku sedang paceklik gol dan pernah pula gagal mengeksekusi penalti.
"Tekanan begitu besar. Saya ingin melindungi pemain dan tim, jadi saya pilih yang paling siap," kata Mourinho.
Lukaku pun tak mempermasalahkan soal penalti yang tak diberikan kepadanya. Bomber 24 tahun ini menerima keputusan apapun sepanjang itu adalah titah Mourinho.
"Saya diberi tahu Nemanja Matic bahwa Mourinho ingin Blind yang menendang. Tak masalah, itu jadi gol dan kami menang," kata Lukaku.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
