REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persib Bandung terancam terusir dari Liga 1 2017. Terdegradasi dari kompetisi kasta utama itu bakal mendera Maung Bandung menyusul mogok kesebelasan tersebut saat laga pekan ke-32 melawan Persija Jakarta pada Jumat (3/11).
Kepala operasional Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy mengatakan, aksi menolak melanjutkan pertandingan yang dilakukan Persib melanggar regulasi Liga 1. Tigor menjelaskan, Pasal 13 mengatur tentang larangan bagi tim peserta kompetisi Liga 1 melakukan aksi walkout saat pertandingan.
“Secara regulasi, iya (Persib) melanggar,” kata Tigor saat dikonfirmasi pada Sabtu (4/11).
Walakin, dia mengatakan, LIB selaku operator kompetisi tak bisa menjadi pihak yang membuat keputusan mendegradasi Maung Bandung. Sebab, dia mengatakan, ada Komite Disiplin (Komdis) di PSSI yang menjadi pengadil di internal.
Tigor mengatakan, LIB hanya akan menunggu keputusan dari komdis terkait itu. “Pastinya kita menunggu laporan dari mereka,” ujar dia.
Biasanya, dewan pengadil di internal federasi akan bersidang menangani persoalan yang terjadi sepanjang kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada pekan berikutnya setelah pertandingan. Para pemain dan ofisial Persib dinilai menolak melanjutkan pertandingan saat melawan tim Macan Kemayoran.
Laga pekan ke-33 antara kedua kesebelasan di stadion Manahan Solo, Jumat (3/11) berakhir pada menit ke-85 dari 90 menit waktu normal. Wasit Shaun Robert Evans terpaksa meniup pluit panjang tanda pertandingan usai lima menit sebelum waktu normal lantaran aksi para pemain Persib yang tampak tak mau melanjutkan pertandingan.
Aksi walkout para Maung Bandung itu berawal dari kekecewaan atas kepemimpinan wasit dari Australia tersebut. Saat laga itu, Persib sebetulnya sempat lebih dulu membobol gawang Macan Kemayoran pada menit ke-28 babak pertama.
Tetapi, gol tandukan dari striker Ezechiel NDouassel itu dianulir oleh Evans. Babak kedua laga bertensi tinggi antara kedua kesebelasan kembali berbuah gol. Pada menit ke-76, sepakan penalti Bruno da Silva Lopes membuat Persija unggul 1-0 atas Persib.
Laga tersebut semakin membuat Persib gerah ketika Evans mengganjar Vladimir Vujovic kartu merah pada menit ke-84. Ujung dari pengusiran pemain tersebut membuat para penggawa Maung Bandung merapat ke pinggir lapangan bersama ofisial dan tim pelatih.
Wasit Evans menilai aksi merapat ke pinggir lapangan yang dilakukan para pemain Persib tersebut sebagai bentuk walkout. Wasit pun memutuskan menghentikan pertandingan. Persija pun berhak mengklaim kemenangan 1-0 dari laga tersebut.
Menurut Tigor keputusan Wasit Evans menghentikan pertandingan tak bisa diintervensi saat laga berlangsung. “Itu hak wasit untuk meniup pluit karena tim meninggalkan lapangan,” ujar Tigor.
Dia mengatakan kekecewaan atas kepemimpinan wasit pertandingan tak semestinya dijawab dengan melakukan aksi menolak melanjutkan pertandingan.
Walkout dalam kompetisi Liga 1 tak dibenarkan. Pasal 13 ayat 1 huruf a, b, dan c mengatur tentang itu. Dalam pasal itu ditegaskan tim yang walkout dianggap mundur dari Liga 1.
Aturan itu menerangkan tiga hal. Pertama, tim yang mengundurkan diri setelah dimulainya Liga 1. Kedua, tim yang menolak melanjutkan pertandingan. Ketiga, tim yang meninggalkan lapangan sebelum selesainya pertandingan.
Ketiga hal tersebut dianggap sebagai bentuk mengundurkan diri.
Pasal 13 ayat 2 dari regulasi tersebut mengatur tentang konsekuensi dari aksi walkout. Pertama, tim yang terbukti walkout akan dihapus seluruh hasil pertandingannya dan dinyatakan batal serta tak sah. Kedua, seluruh nilai dan gol yang pernah diraih kesebelasan walkout tak lagi dihitung dalam menentukan klasemen akhir serta terhapus dari papan klasemen.
Ketentuan tersebut tentunya menjadi pasal yang membuat Persib terlempar dari kompetisi kasta utama. Jika Komdis PSSI menyatakan Maung Bandung terbukti mogok dan menolak melanjutkan pertandingan maka bisa dipastikan kesebelasan dengan jumlah suporter terbanyak di Indonesia itu hanya akan berlaga di Liga 2 pada musim mendatang.
Tim yang melakukan aksi walkout juga bakal didenda. LIB selaku operator dibolehkan melapor ke Komdis PSSI meminta pengadil di internal federasi memberikan hukuman tambahan. Termasuk meminta tim yang walkout mengembalikan subsidi peserta Liga 1. Nilainya sebesar Rp 7,5 miliar yang diberikan sebelum kickoff Liga 1 dimulai pada April 2017.