Rabu 08 Nov 2017 13:30 WIB

Komdis PSSI Untungkan Bhayangkara, Ini Kata CEO Bali United

Rep: Febrian Fachri/Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Manajer Bali United Yabes Tanuri (tengah).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Manajer Bali United Yabes Tanuri (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menghukum Mitra Kukar kalah 0-3 dari Bhayangkara FC karena menurunkan pemain yang dianggap ilegal membuat posisi di klasemen Liga 1 berubah, Rabu (8/11). Poin Bhayangkara FC bertambah dua karena hasil pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-1. Peluang Bhayangkara FC menjadi juara pun semakin besar karena masih menyisakan dua laga.

Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko pada pertandingan yang digelar di Stadion Aji Imbut pada Jumat (3/11) lalu. Sissoko dinyatakan tak boleh main karena masih harus menjalani sanksi tambahan menjadi dua laga, bukan satu.

"Itu kesalahan bukan di Mitra Kukar, lho. Karena nota larangan yang diberikan kepada Kukar itu nggak ada nama Sissoko. Tapi di nota yang diterima Bhayangkara ada nama Sissoko. Kukar tidak salah. Ini Ibarat yang salah guru tapi yang dihukum muridnya," kata CEO Bali United Yabes Tanuri kepada Republika.co.id, Rabu (8/11).

Bali United dirugikan dengan penambahan poin terhadap The Guardian. Jadinya Bali harus rela turun ke peringkat dua karena poin mereka disamai Bhayangkara FC, yakni sama-sama 65. Bali United kalah head to head dari klub milik korps Kepolisian RI tersebut karena untuk laga tandang dan kandang, mereka kalah dari Bhayangkara FC.

Andai nantinya tim asuhan Widodo Cahyono Putro gagal juara karena snksi Mitra Kukar yang menguntungkan Bhayangkara FC, Yabes mengatakan tetap akan mengklaim timnya menjadi juara. Karena secara hasil pertandingan timnya memang berpeluang menjadi juara.

Apalagi di laga terakhir nanti, Serdadu Tridatu berpeluang menang melawan Persegres Gresik United karena main di kandang sendiri.

"Bagi kami, kami adalah Champion. Menurut kami," ujar Yabes.

Yabes mengkritik mekanisme pemberitahuan data pemain yang kena sanksi tambahan dari PT LIB. Yabes mengatakan bahwa hukuman berdasarkan jumlah kartu kuning dan kartu merah, pihak klub bisa menghitung sendiri. Tapi jika ada hukuman tambahan yang pemberitahuannya secara tiba-tiba, pihak klub yang dirugikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement