Rabu 08 Nov 2017 15:28 WIB

Sektor Pertahanan Yunani Riskan Jelang Play-off Vs Kroasia

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pemain timnas Yunani saat berlatih di Dunas Arena stadium, Natal, Brasil.
Foto: Reuters/Carlos Barria
Pemain timnas Yunani saat berlatih di Dunas Arena stadium, Natal, Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID,  ZAGREB -- Tuan rumah Kroasia akan menjamu tamunya Yunani pada leg pertama babak play-off Piala Dunia 2018 Rusia di Stadion Maksimir, Jumat (10/11) dini hari WIB. Kedua tim tentu tak ingin kehilangan momentum untuk bisa mencuri kemenangan dan mempertinggi harapan bisa tampil di turnamen sepak bola terakbar sedunia.

Yunani menjadi runner-up Grup H dengan mengumpulkan total 19 poin, unggul dua angka dari Bosnia Herzegovina yang sama-sama bersaing demi tiket play-off.

Impresifnya lagi, sepanjang babak kualifikasi, timnas berjuluk Galanolefki itu hanya menderita satu kali kalah dari pemuncak klasemen grup Belgia yang lolos ke putaran final dengan rekor tak terkalahkan.

Tetapi, Yunani harus waspada dengan sektor pertahanan mengingat absennya Kostas Manolas. Bek Giallorossi tersebut terkena hukuman FIFA karena dianggap memanipulasi sanksi disiplin, yakni sengaja mencari kartu kuning.

Sebenarnya, dengan kartu kuning itu, ia hanya mendapatkan sanksi larangan tampil satu laga karena sanksi akumulasi kartu pada leg pertama play-off. Namun, FIFA menambah hukuman Kostas satu laga lagi.

"Apa yang dilakukan FIFA tidak tepat. FIFA beberapa kali mengambil keputusan khusus. Dan ini merupakan salah satu keputusan khusus itu," ujar pelatih Yunani Michael Skibbe seperti dikutip Straitstimes, Rabu (8/11).

Dengan hilangnya Manolas, pelatih asal Jerman ini tak ingin pasukannya mengendur. Ia menegaskan Yunani harus tampil sebaik mungkin agar bisa mengambil keuntungan saat berlaga di tanahnya sendiri.

"Yunani punya masalah, tapi ini tidak akan menjadi alasan kami. Manolas akan digantikan oleh Papadopoulos yang juga tangguh, bertanggung jawab dan agresif. Jadi kami akan berusaha mempertahankan hasil baik saat bertanding di Zagreb," jelas Michael Skibbe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement