Senin 13 Nov 2017 13:41 WIB

Borneo FC Harap Liga 1 Musim Depan Bebas dari Kepentingan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin.
Foto: Pusamania
Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden klub Pusamania Borneo FC, Nabil Husein Said Amin bersyukur atas selesainya kompetisi Liga 1 Indonesia edisi 2017. Menurut Nabil, ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh pegiat sepak bola Tanah Air. PSSI, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub dinilai dapat melakukan perbaikan-perbaikan untuk masa depan.

"Semoga dengan pelajaran tahun ini, liga bisa banyak berbuat yang lebih baik dan lebih profesional," kata Nabil kepada Republika.co.id, Senin (13/11).

Nabil mengakui sepanjang kompetisi Liga 1 2017 tak luput dari beberapa kontroversi dari berbagai sisi. Kontroversi dari kebijakan yang dikeluarkan PSSI dan PT LIB terkadang membuat klub-klub sulit menerima, apalagi kalau mereka sampai dirugikan.

Menurut Nabil kebijakan kontroversi itu tak lepas dari adanya pihak berkepentingan yang memaksakan kehendak. "Saya harap tak ada lagi kepentingan-kepentingan yang menyebabkan adanya putusan kontroversi," ujar Nabil.

Nabil tak mau berkomentar lebih jauh tentang pengujung musim di mana gelar juara yang direbut Bhayangkara FC menuai banyak hujatan. Karena, klub tersebut terkesan mendapat bantuan dengan penambahan poin dari Komisi Disiplin PSSI.

Nabil lebih melihat kepada beberapa sisi positif di mana Liga 1 dapat membuat sepak bola Indonesia kembali ramai. Pertandingan-pertandingan Liga 1 menyedot jutaan penonton ke stadion dan melalui televisi.

Selain itu, kata dia, beberapa pemberitaan Liga 1 bahkan mendunia. Di antaranya dengan kedatangan pemain alumni Liga Eropa dan beberapa aksi individu pemain yang menundang decak kagum. Salah satu pemain Borneo yakni Terens Puhiri mendapat apresiasi dari media Inggris karena ia mampu memeragakan kecepatan yang diprediksi memecahkan rekor dunia.

"Banyak juga positifnya, salah satunya kita dilirik dunia," ujar Nabil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement