Selasa 14 Nov 2017 12:28 WIB

Pemain Italia 'Bertumbangan', Fan Berteriak Mencemooh

Pemain Timnas Italia 'bertumbangan' usai gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah ditahan imbang Swedia 0-0 di leg kedua babak playoff Zona Eropa di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Senin (13/11).
Foto: EPA-EFE/Daniel Dal Zennaro
Pemain Timnas Italia 'bertumbangan' usai gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah ditahan imbang Swedia 0-0 di leg kedua babak playoff Zona Eropa di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Senin (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Timnas Italia gagal meraih tiket putaran utama Piala Dunia 2018 usai ditahan imbang tanpa gol saat menjamu Swedia di leg kedua babak playoff Zona Eropa di San Siro, Milan, pada Senin (13/11). Hasil tersebut membuat Italia tidak berhasil lolos setelah sebelumnya menelan kekalahan 0-1 di leg pertama di markas Swedia.

Laporan Reuters seperti dikutip Antara menyebutkan para pemain Italia 'roboh' di lapangan ketika peluit panjang berbunyi. Bahkan, sejumlah pemain veteran seperti Giogio Chiellini tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya.

Dukungan para penonton pun segera berubah. Dukungan berubah menjadi cemoohan yang membahana di seantero stadion. Kegagalan Italia pun diwarnai sejumlah kisah menarik.

Tuan rumah Italia menikmati 75 persen penguasaan bola. Namun, mereka mulai frustasi ketika mendapati tembakan-tembakan mereka disapu dari garis gawang. Permohonan penaltinya pun ditolak saat mereka berjuang keras mendapatkan satu gol.

Juara dunia empat kali Italia, yang tidak pernah absen berpartisipasi di Piala Dunia sejak turnamen 1958 di Swedia, menekan tamunya di area pertahanannya sendiri untuk sebagian besar jalannya pertandingan. Italia menciptakan sejumlah peluang, namun tidak mampu menemukan cara untuk membobol gawang Swedia yang dikawal Robin Olsen.

Peluang terbaik yang dimiliki tuan rumah adalah saat upaya Ciro Immobile yang dapat digagalkan Olsen. Victor Lindelof pun langsung menyapunya saat bola nyaris melewati garis gawang.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement