Jumat 17 Nov 2017 16:21 WIB

Hadapi Cuaca Ekstrem, Kemensos Siagakan 35 Ribu Tagana

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kementerian Sosial menyiagakan 35.766 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) menyusul semakin meningkatnya intensitas curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia. Tagana yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut siap dikerahkan guna membantu evakuasi dan penanganan korban bencana alam akibat cuaca ekstrem.

Selain Tagana, Kemensos juga telah menyiapkam sahabat Tagana yang kini berjumlah 63.140. "Tidak ada yang ingin bencana terjadi, tapi bagaimanapun antisipasi dan kewaspadaan harus tetap dilakukan," kata Mensos Khofifah Indar Parawansa di sela-sela pemberian santunan korban meninggal longsor Jember, Jumat (17/11). 

Mensos mengatakan Tagana selalu siap diterjunkan kapanpun dibutuhkan. Maksimal satu jam setelah kejadian, Tagana sudah harus berada di lokasi. 

Khofifah mengungkapkan, Tagana yang disiagakan Kemensos tidak sekedar memiliki kemampuan evakuasi saat bencana, namun juga layanan psikososial. Saat ini, kata Khofifah, lurang lebih terdapat sebanyak 7.040 orang Tagana Psikososial. 

"Untuk para korban juga ada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan trauma healing dan trauma counseling, lewat layanan dukungan psikososial tersebut," ujar Khofifah. 

Khofifah kemudian mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. Khofifah berharap masyarakat juga meningkatkan sensitifitas serta tanggap dan bertindak cepat jika bencana alam melanda wilayahnya. 

Terkait pemenuhan logistik, Khofifah mendorong pemda tidak menunda mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat untuk mempermudah akses penyaluran bantuan terhadap korban bencana. Khususnya terkait cadangan beras pemerintah yang syarat mengeluarkannya harus melalui penerbitan SK Tanggap Darurat. 

"Jika bupati atau wali kota yang sudah mengeluarkan surat keputusan pernyataan darurat, maka bisa mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sampai 100 ton. Jika kuota pemerintah kabupaten/kota sudah terpakai dapat ditambah 200 ton atas SK Gubernur dan diatas 200 ton atas SK Mensos" kata Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyerahkan santunan kematian secara langsung kepada tiga ahli waris korban meninggal atas nama Sauful Bahri (35 tahun), Yuliyana (24), dan Faris (5). Masing-masing memperoleh santunan sebesar Rp15 juta. 

Ketiganya adalah warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember yang meninggal akibat longsor pada 16 Oktober 2017.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement