Sabtu 18 Nov 2017 21:40 WIB

Suriah U-23 Kembali Permalukan Indonesia dengan Skor 1-0

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla memberikan instruksi kepada pemain (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla memberikan instruksi kepada pemain (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Peran delapan para penggawa senior Indonesia ternyata tak sanggup menjebol gawang timnas Suriah U-23. Laga persahabatan kedua kesebelasan pada Sabtu (18/11) berakhir dengan kekalahan Garuda dengan skor 0-1 dari timnas berjuluk Qasioun Eagles.

Kandasnya Indonesia dari timnas Suriah U-23 kali ini, pun tak ternyata sanggup membayar kekalahan Garuda U-23 dari kesebelasan tamu. Pada Kamis (16/11) skuat U-23 asuhan pelatih Luis Milla Aspas juga kandas 2-3 dari Suriah U-23.

Laga antara timnas Indonesia dan Suriah U-23, Sabtu (18/11) berlangsung di stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Saat babak pertama, Luis Milla memainkan skuat kombinasi senior dan U-23 dalam skema bermain 4-3-2-1.

Hanya ada tiga penggawa U-23. Sementara sisanya, Milla memainkan penggawa senior seperti Ilija Spasojevic yang tampil perdana membela timnas Garuda setelah naturalisasi pekan lalu. Nama Boas Erwin Solossa juga masih dipercaya memegang gelang kapten timnas.

Andik Vermansyah juga main. Termasuk kiper senior Andrithany Ardhiyasa. Tiga penggawa U-23 yang turun lapangan di babak pertama ada Febri Haryadi, Ricky Fajrin dan Gavin Kwan Adsit. Skuat kombinasi senior dan madya itu tak sanggup menjebol gawang Suriah. Babak pertama laga kedua kesebelasan berakhir dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, pelatih Indonesia Luis Milla Aspas belum mau merombak para pemainnya. Keputusan yang sama juga dilakukan oleh pelatih Suriah Hussein Afash. Akan tetapi keputusan tersebut pun tak menghasilkan gol. Skor tetap 0-0 sampai menit ke-50.

Sekali peluang membuat gol dari pemain Indonesia terjadi pada menit ke-53. Hadiah sepakan bebas dari wasit Ngo Duy Lan menguntungkan Indonesia. Pemain bertahan Ahmad Jufrianto menjadi eksekutor. Tetapi sepakan kerasnya jauh melambung ke luar lapangan. Skor masih 0-0 sampai menit ke-55.

Luis Milla mulai merotasi bertahap para pemainnya pada menit ke-57. Gelandang Andik Vermansyah ditarik keluar digantikan Osvaldo Ardiles Haay. Milla juga memainkan Muhammad Hargianto untuk menggantikan posisi Bayu Pradana Andriatmo. Rotasi dua penggawa membuat komposisi U-23 di skuat Garuda kali ini menjadi lima pemain.

Kombinasi lima pemain U-23 dan enam pemain senior di babak kedua kali ini, memang membuat permainan Indonesia menjadi lebih cepat dan agresif di tengah dan serangan. Tetapi lini depan Garuda masih gagap mengeksekusi skema serangan menjadi gol.

Pada menit ke-67, duet antara Febri dan Boas menyajikan permainan bagus. Yaitu saat Boas memberikan umpan matang ke depan gawang yang dikejar oleh Febri. Tapi sayang, sepakan keras dar kaki kiri pemain milik Persib Bandung itu, masih melenceng ke luar gawang. Skor masih 0-0 sampai menit ke-70.

Milla kembali menarik penggawa senior pada menit ke-72. Spaso yang tampaknya belum memberikan hasil maksimal di laga perdana timnas kali ini, terpaksa ditarik keluar. Bomber Bhayangkara FC itu, digantikan posisinya oleh Septian David Maulana yang juga dari penggawa Garuda U-23.

Pergantian pemain tersebut, mulai dijawab pelatih Afash dengan ikut menarik sejumlah pemainnya. Akan tetapi, rombak susun para pemain, juga tetap tak menghasilkan gol. Indonesia pada menit k-73, kembali punya peluang. Lag-lagi duet antara Febri dan Boas membikin repot pertahanan Suriah.

Akan tetapi, aksi antara kedua pemain tersebut kembali gagal membuat gol. Sampai menit ke-80, kedua kesebelasan tampaknya sama-sama frustrasi membuka keunggulan. Milla pun menarik satu pemain seniornya kembali. Muhammad Taufik digantikan oleh Muhammad Arfan penggawa U-23 milik PSM Makassar.

Akan tetapi pergantian pemain itu tetap tak menjawab jalan buntu sulitnya menjebol gawang Suriah. Alih-alih membuat gol, gawang Indonesia yang dijaga Andritany malah kebobolan pada menit ke-83. Jebolnya gawang yang dijaga kiper milik Persija Jakarta itu, berawal dari sepak pojok.

Sejak awal pertandingan, para penggawa Suriah memang kerap mengandalkan sepakan pojok sebagai peluang mengancam gawang Garuda. Skema sepakan pojok kali ini, pun manjur. Umpan sepak pojok yang diarahkan kepada gelandang tamu Mohammad Anez dimanfaatkan baik.

Pemain berangka punggung 8 itu, melepas sepakan keras ke sudut atas gawang Garuda. Andritany yang tak sigap gagal menjemput bola. Suriah membuka keunggulan menjadi 0-1. Skor tersebut, tak mampu dibalas para penggawa Garuda. Sampai menit ke-90, skor 0-1 tetap. Tapi wasit belum menghentikan pertandingan.

Wasit dari Vietnam itu, pun memberikan tambahan waktu yang panjang selama lima menit. Tetapi tambahan waktu itu pun tak dimanfaatkan baik para penggawa Garuda membalas gol. Sampai pluit panjang pertandingan berhenti skor tetap 0-1. Indonesia kembali malu di kandangnya sendiri oleh Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement